Langowan – Memerankan tokoh Yesus dalam prosesi Jumat Agung tentu menjadi suatu kebanggaan. Itulah yang dirasakan Koordinator Wilayah Pelayanan Dua Umat Katolik Paroki St Petrus Langowan Adri Wurangian. Hingga saat ini, Adri sudah lebih dari 10 kali melakoni peran Yesus pada momen yang sama. Bahkan ia mengaku siap jika harus mati di salib seperti Yesus.
“Yang pernah saya katakan tahun lalu tetap sama dengan saat ini. Saya siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Saya lakukan ini bukan atas dasar permintaan panitia pelaksana akan teapi Tuhan sendiri. Walaupun secara administrasi, saya baru dihubungi beberapa pekan lalu, namun kalau Tuhan yang beracara, soal waktu tak masalah,” ungkapnya kepada BeritaManado Selasa (15/4/2014) kemarin.
Ia hanya meminta kepada seluruh umat dan kerabat yang ada di dalam maupun luar paroki untuk mendoakannya secara intensif. Bukan untuk suksesnya kegiatan seremonial Jumat Agung, namun agar supaya figur Yesus yang akan diperankannya dapat membawa kebangkitan iman seluruh umat katolik yang ada.
Seperti diketahui prosesi jalan salib hidup bagi gereja katolik sudah merupakan agenda tahunan. Namun hal itu bukn hanya sekedar mau menunjukkan kebolehan menggelar kegiatan, namun menunjukkan bahwa penderitaan Yesus menebus dosa manusia itu benar-benar ada dan nyata. (Frangki Wullur)
Langowan – Memerankan tokoh Yesus dalam prosesi Jumat Agung tentu menjadi suatu kebanggaan. Itulah yang dirasakan Koordinator Wilayah Pelayanan Dua Umat Katolik Paroki St Petrus Langowan Adri Wurangian. Hingga saat ini, Adri sudah lebih dari 10 kali melakoni peran Yesus pada momen yang sama. Bahkan ia mengaku siap jika harus mati di salib seperti Yesus.
“Yang pernah saya katakan tahun lalu tetap sama dengan saat ini. Saya siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Saya lakukan ini bukan atas dasar permintaan panitia pelaksana akan teapi Tuhan sendiri. Walaupun secara administrasi, saya baru dihubungi beberapa pekan lalu, namun kalau Tuhan yang beracara, soal waktu tak masalah,” ungkapnya kepada BeritaManado Selasa (15/4/2014) kemarin.
Ia hanya meminta kepada seluruh umat dan kerabat yang ada di dalam maupun luar paroki untuk mendoakannya secara intensif. Bukan untuk suksesnya kegiatan seremonial Jumat Agung, namun agar supaya figur Yesus yang akan diperankannya dapat membawa kebangkitan iman seluruh umat katolik yang ada.
Seperti diketahui prosesi jalan salib hidup bagi gereja katolik sudah merupakan agenda tahunan. Namun hal itu bukn hanya sekedar mau menunjukkan kebolehan menggelar kegiatan, namun menunjukkan bahwa penderitaan Yesus menebus dosa manusia itu benar-benar ada dan nyata. (Frangki Wullur)