Manado – Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Sulut, Lucky Sondakh menduga Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, dengan telah menertibkan atau menabut Alat Peraga Kampanye (APK) miliknya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Hal ini dinilai sangat jauh berbeda dengan tindakan Panwaslu terhadap Caleg maupun Calon DPD lainnya. Karena mereka mendapatkan pemberitahuan ataupun teguran secara tertulis dari Panwaslu sebelum mendapatkan tindakan tegas.
“Panwaslu Kota Manado dan Minahasa sepertinya juga melanggar aturan dengan bersikap diskriminatif atau tebang pilih. Karena baliho saya di Ring Road sengaja dihilangkan. Saya mendapat laporan sepertinya penghilangan baliho itu sengaja oleh petugas Panwaslu. Semoga saja tidak demikian. Tapi kalau memang Panwaslu yang benar menghilangkan Baliho yang terpasang silahkan, tetapi jangan tebang pilih. Jangan diskriminatif dan kalau diskriminatif justru Panwaslu-lah yang melanggar aturan,” tegas Sondakh.
Meskipun adanya kecurigaan tersebut, namun mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi ini pun mengajak Panwaslu untuk bersama-sama menciptakan Pemilu yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Selamat Kerja pak Heart Runtuwune di Manado. Mari sukseskan Pemilu Caleg dan DPD yang aman, jujur, adil dan bermartabat. Syalom. Prof Lucky Sondakh, Calon DPD RI Utusan Sulawesi Utara, No Urut 20. The Power of Love from LWS for DPD RI,” tandasnya. (leriandokambey)
Manado – Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Sulut, Lucky Sondakh menduga Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, dengan telah menertibkan atau menabut Alat Peraga Kampanye (APK) miliknya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Hal ini dinilai sangat jauh berbeda dengan tindakan Panwaslu terhadap Caleg maupun Calon DPD lainnya. Karena mereka mendapatkan pemberitahuan ataupun teguran secara tertulis dari Panwaslu sebelum mendapatkan tindakan tegas.
“Panwaslu Kota Manado dan Minahasa sepertinya juga melanggar aturan dengan bersikap diskriminatif atau tebang pilih. Karena baliho saya di Ring Road sengaja dihilangkan. Saya mendapat laporan sepertinya penghilangan baliho itu sengaja oleh petugas Panwaslu. Semoga saja tidak demikian. Tapi kalau memang Panwaslu yang benar menghilangkan Baliho yang terpasang silahkan, tetapi jangan tebang pilih. Jangan diskriminatif dan kalau diskriminatif justru Panwaslu-lah yang melanggar aturan,” tegas Sondakh.
Meskipun adanya kecurigaan tersebut, namun mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi ini pun mengajak Panwaslu untuk bersama-sama menciptakan Pemilu yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Selamat Kerja pak Heart Runtuwune di Manado. Mari sukseskan Pemilu Caleg dan DPD yang aman, jujur, adil dan bermartabat. Syalom. Prof Lucky Sondakh, Calon DPD RI Utusan Sulawesi Utara, No Urut 20. The Power of Love from LWS for DPD RI,” tandasnya. (leriandokambey)