BITUNG — Pemerintah Daerah Lampung Barat dibawah pimpinan Wakil Bupati Hi Dimyati Amin, bertandang ke kota Bitung untuk belajar tentang pengelolaan perikanan. Pasalnya menurut Amin, wilayah Lampung Barat juga memiliki pelabuhan serta hasil laut yang tidak kalah dengan kota Bitung dan sayang belum digarap dengan maksimal.
“Kami memiliki wilayah pantai 210 kilometer, namun sayang belum dikelolah dengan baik, belum lagi kandungan yang ada didalamnya seperti ikan yang belum digarap seperti yang ada di kota Bitung,” tutur Amin.
Amin yang didampingi Wakil Ketua TP PKK Ny Mardiyah bersama Assiten II Ny. Sumatri Sudirman dan sejumlah kepala SKPD, diantaranya Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Mulyono SH, Kepala Bappeda Ir Kholiq, Kepala Badan Lingkungan Hidup Rudi Rahmadian S.Sos, dan sejumlah staf di dinas dan badan mengatakan, bukan hanya sektor perikanan, namun wilayah Kabupaten Lampung Barat dengan ibu kota Liwa, secara administratif dengan luas wilayah lebih kurang 4.950,40 km2 atau 13,99 % dari luas wilayah Propinsi Lampung, Lampung Barat secara geografis dan geologis mempunyai peran yang sangat strategis.
“Wilayah kami merupakan pintu gerbang Sumatra bagian barat, juga mempunyai konfigurasi yang menarik dengan berbagai sumberdaya alam yang dimiliki. Mulai dari pertanian, perkebunan dan perikanan merupakan mata pencaharian utama penduduk Lampung Barat yang berjumlah 410.848 jiwa,” katanya.
Kopi Robusta dan Damar merupakan komoditas unggulan, dimana produksi
Kopi Robusta mencapai 38.000 ton per tahun dan Damar yang mencapai 5.000 ton per tahun. Potensi sumber daya yang ada di Lampung Barat, hampir seluruhnya belum dimanfaatkan secara berkelanjutan guna menunjang perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah.
Pengembangan komoditi pertanian khususnya tanaman hortikultura di Lampung Barat sangat berpeluang. “Beberapa komoditi unggulan Lampung Barat antara lain, kentang, cabai, tomat, ubi jalar, dan jeruk. Potensi untuk pengembangan sektor peternakan juga sangat menjanjikan,” tambahnya.
Lampung juga didukung sumberdaya alam yang ada, ketersediaan pakan ternak, maupun kondisi ekologis Lampung Barat sangat cocok untuk usaha ternak berskala besar seperti pengembangan sapi potong, sapi perah, ayam buras maupun itik lokal.
Lampung Barat juga memiliki potensi perkebunan yang dapat dikembangkan,
diantaranya kopi, kelapa dalam, lada, cengkeh, kakao dan kelapa sawit, seperti olahan komoditi perkebunan yang cukup berpotensi antara lain, industri kopi bubuk.
Kedatangan Amin dan rombongan ini diterima Wakil Walikota Bitung Max Lomban, dimana dirinya diperkenankan untuk berkunjung ke beberapa pabrik pengelolaan ikan kaleng dan minyak kelapa.
“Tentu kita akan selalu terbuka kepada daerah lain yang mau berbagi ilmu dengan kita, termasuk Lampung Barat yang berkeinginan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, dan harapan kita kedepannya kunjungan ini bisa membawa nilai positif,” kata Lomban.
Selain Lomban, turut hadir Assisten III Bidang Administrasi Umum, Alex
Watimena, Kepala Dinas Kesehatan Ellen Wuisan, Kepala Dinas Kebersihan Yossy Kawengian, Kepala BPBD Yopy Sarante dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hengky Wowor. (en)
BITUNG — Pemerintah Daerah Lampung Barat dibawah pimpinan Wakil Bupati Hi Dimyati Amin, bertandang ke kota Bitung untuk belajar tentang pengelolaan perikanan. Pasalnya menurut Amin, wilayah Lampung Barat juga memiliki pelabuhan serta hasil laut yang tidak kalah dengan kota Bitung dan sayang belum digarap dengan maksimal.
“Kami memiliki wilayah pantai 210 kilometer, namun sayang belum dikelolah dengan baik, belum lagi kandungan yang ada didalamnya seperti ikan yang belum digarap seperti yang ada di kota Bitung,” tutur Amin.
Amin yang didampingi Wakil Ketua TP PKK Ny Mardiyah bersama Assiten II Ny. Sumatri Sudirman dan sejumlah kepala SKPD, diantaranya Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Mulyono SH, Kepala Bappeda Ir Kholiq, Kepala Badan Lingkungan Hidup Rudi Rahmadian S.Sos, dan sejumlah staf di dinas dan badan mengatakan, bukan hanya sektor perikanan, namun wilayah Kabupaten Lampung Barat dengan ibu kota Liwa, secara administratif dengan luas wilayah lebih kurang 4.950,40 km2 atau 13,99 % dari luas wilayah Propinsi Lampung, Lampung Barat secara geografis dan geologis mempunyai peran yang sangat strategis.
“Wilayah kami merupakan pintu gerbang Sumatra bagian barat, juga mempunyai konfigurasi yang menarik dengan berbagai sumberdaya alam yang dimiliki. Mulai dari pertanian, perkebunan dan perikanan merupakan mata pencaharian utama penduduk Lampung Barat yang berjumlah 410.848 jiwa,” katanya.
Kopi Robusta dan Damar merupakan komoditas unggulan, dimana produksi
Kopi Robusta mencapai 38.000 ton per tahun dan Damar yang mencapai 5.000 ton per tahun. Potensi sumber daya yang ada di Lampung Barat, hampir seluruhnya belum dimanfaatkan secara berkelanjutan guna menunjang perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah.
Pengembangan komoditi pertanian khususnya tanaman hortikultura di Lampung Barat sangat berpeluang. “Beberapa komoditi unggulan Lampung Barat antara lain, kentang, cabai, tomat, ubi jalar, dan jeruk. Potensi untuk pengembangan sektor peternakan juga sangat menjanjikan,” tambahnya.
Lampung juga didukung sumberdaya alam yang ada, ketersediaan pakan ternak, maupun kondisi ekologis Lampung Barat sangat cocok untuk usaha ternak berskala besar seperti pengembangan sapi potong, sapi perah, ayam buras maupun itik lokal.
Lampung Barat juga memiliki potensi perkebunan yang dapat dikembangkan,
diantaranya kopi, kelapa dalam, lada, cengkeh, kakao dan kelapa sawit, seperti olahan komoditi perkebunan yang cukup berpotensi antara lain, industri kopi bubuk.
Kedatangan Amin dan rombongan ini diterima Wakil Walikota Bitung Max Lomban, dimana dirinya diperkenankan untuk berkunjung ke beberapa pabrik pengelolaan ikan kaleng dan minyak kelapa.
“Tentu kita akan selalu terbuka kepada daerah lain yang mau berbagi ilmu dengan kita, termasuk Lampung Barat yang berkeinginan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, dan harapan kita kedepannya kunjungan ini bisa membawa nilai positif,” kata Lomban.
Selain Lomban, turut hadir Assisten III Bidang Administrasi Umum, Alex
Watimena, Kepala Dinas Kesehatan Ellen Wuisan, Kepala Dinas Kebersihan Yossy Kawengian, Kepala BPBD Yopy Sarante dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hengky Wowor. (en)