Bitung – Kunci utama menangkal peham radikalisme dan berita bohong atau hoax adalah kesadaran masyarakat sendiri.
Hal itu disampaikan Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH saat menjadi pembicara di Dialog Interaktif Generasi Millenial Kristen anti radikalisme dan hoax diselenggarakan Pemuda Jemaat GMIM Yobel Girian Weru Dua, Minggu (20/05/2018).
“Mengutip pernyataan Kapolri, Tito Karnavian bahwa teroris bukan saja di lapangan tapi juga di medsos, maka saya selaku Kapolres Bitung ingin menanamkan mindset anti hoax serta cara menangkal paham radikal,” kata Kapolres.
Untuk itu ia mengajak para pemuda dan jemaat GMIM Yobel cara memilah berita yang fakta dan berita hoax, serta memberikan beberapa nasehat.
“Kita harus mulai dari diri sendiri dengan bijak dan lebih cermat dalam membaca apalagi menanggapi serta membagikan informasi di medsos,” katanya.
Peran Polri sendiri terhadap hoax kata dia, dengan cara patroli cyber, dan tentunya dengan bantuan masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian apabila ada unsur pemberitaan ujaran kebencian dan hoax.
“Kami tentunya dalam tugas memerlukan informasi dari masyarakat dalam melaksanakan tugas kami, harus siaga dan mawas, jangan kita takut. Malah itu yang paling diinginkan oleh para teroris,” katanya.
Hadir juga dalam dialog itu Kasat Binmas Polres Bitung, AKP Hendry Prihantoko SIK dan Ketua Pemuda Jemaat GMIM Yobel, dr Melati Parera serta Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Bitung, Pdt Frangky Kalalo.
(abinenobm)
Bitung – Kunci utama menangkal peham radikalisme dan berita bohong atau hoax adalah kesadaran masyarakat sendiri.
Hal itu disampaikan Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH saat menjadi pembicara di Dialog Interaktif Generasi Millenial Kristen anti radikalisme dan hoax diselenggarakan Pemuda Jemaat GMIM Yobel Girian Weru Dua, Minggu (20/05/2018).
“Mengutip pernyataan Kapolri, Tito Karnavian bahwa teroris bukan saja di lapangan tapi juga di medsos, maka saya selaku Kapolres Bitung ingin menanamkan mindset anti hoax serta cara menangkal paham radikal,” kata Kapolres.
Untuk itu ia mengajak para pemuda dan jemaat GMIM Yobel cara memilah berita yang fakta dan berita hoax, serta memberikan beberapa nasehat.
“Kita harus mulai dari diri sendiri dengan bijak dan lebih cermat dalam membaca apalagi menanggapi serta membagikan informasi di medsos,” katanya.
Peran Polri sendiri terhadap hoax kata dia, dengan cara patroli cyber, dan tentunya dengan bantuan masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian apabila ada unsur pemberitaan ujaran kebencian dan hoax.
“Kami tentunya dalam tugas memerlukan informasi dari masyarakat dalam melaksanakan tugas kami, harus siaga dan mawas, jangan kita takut. Malah itu yang paling diinginkan oleh para teroris,” katanya.
Hadir juga dalam dialog itu Kasat Binmas Polres Bitung, AKP Hendry Prihantoko SIK dan Ketua Pemuda Jemaat GMIM Yobel, dr Melati Parera serta Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Bitung, Pdt Frangky Kalalo.
(abinenobm)