Lily Binti – Ketua Komisi C
Manado – Pernyataan tegas diungkapkan Lily Binti, ketua Komisi C DPRD Kota Manado dalam menanggapi pelaksanaan Program Berbasis Lingkungan (PBL) khususnya pengadaan lampu jalan bertenaga surya atau lampu solar cell.
“Kami sangat mendukung program pemerintah. Tapi saya sanyangkan program ini tidak berjalan sesuai harapan. Belajar dari pengalaman program solar cell yang sama di tahun 2014 lalu, tidak dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Sebagai contoh lampu solar cell yang berada dijalan protokol yang diprogram pemerintah tahun kemarin,” kata Binti.
Srikandi Partai Golkar ini berpandangan, dengan banyaknya keluhan masyarakat atas hasil program solar cell yang menghasilkan pencahayaan yang kurang dapat dinikmati masyarakat bahkan sebagian besar belum terealisasi, program solar cell ini dinyatakan tidak berhasil.
“Manado butuh penerangan, tapi keadaannya seperti ini, dapat saya katakan tidak berhasil. Karena uang masyarakat yang dipakai, jadi masyarakat juga yang dirugikan. Selain tidak dapat berfungsi, karena tidak dapat dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Binti, dalam rangka mengawasi realisasi program solar cell ini, pihaknya meminta laporan berserta data pendukung, lingkungan mana saja yang sudah terealisasi dan belum terpasang.
“Kami meminta agar ada data lengkap dan batas waktu realisasi program ini. Kalau sampai waktu yang ditentukan belum selesai, maka kami akan merekomendasi agar pihak kejaksaan memeriksa program ini. Saya berharap pemerintah kota berkoordinasi dengan pemerintah kota Jakarta pusat yang sukses dalam program ini. Supaya kedepannya tidak mengalami kesulitan dan terjadi persoalan seperti sekarang ini,” tandasnya. (leriandokambey)
Lily Binti – Ketua Komisi C
Manado – Pernyataan tegas diungkapkan Lily Binti, ketua Komisi C DPRD Kota Manado dalam menanggapi pelaksanaan Program Berbasis Lingkungan (PBL) khususnya pengadaan lampu jalan bertenaga surya atau lampu solar cell.
“Kami sangat mendukung program pemerintah. Tapi saya sanyangkan program ini tidak berjalan sesuai harapan. Belajar dari pengalaman program solar cell yang sama di tahun 2014 lalu, tidak dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Sebagai contoh lampu solar cell yang berada dijalan protokol yang diprogram pemerintah tahun kemarin,” kata Binti.
Srikandi Partai Golkar ini berpandangan, dengan banyaknya keluhan masyarakat atas hasil program solar cell yang menghasilkan pencahayaan yang kurang dapat dinikmati masyarakat bahkan sebagian besar belum terealisasi, program solar cell ini dinyatakan tidak berhasil.
“Manado butuh penerangan, tapi keadaannya seperti ini, dapat saya katakan tidak berhasil. Karena uang masyarakat yang dipakai, jadi masyarakat juga yang dirugikan. Selain tidak dapat berfungsi, karena tidak dapat dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Binti, dalam rangka mengawasi realisasi program solar cell ini, pihaknya meminta laporan berserta data pendukung, lingkungan mana saja yang sudah terealisasi dan belum terpasang.
“Kami meminta agar ada data lengkap dan batas waktu realisasi program ini. Kalau sampai waktu yang ditentukan belum selesai, maka kami akan merekomendasi agar pihak kejaksaan memeriksa program ini. Saya berharap pemerintah kota berkoordinasi dengan pemerintah kota Jakarta pusat yang sukses dalam program ini. Supaya kedepannya tidak mengalami kesulitan dan terjadi persoalan seperti sekarang ini,” tandasnya. (leriandokambey)