Ibadah pengutusan di Gereja GMIM Paulus
Manado – Harley Mangindaan yang akrab disapa Harley Mangindan dan Jemmy Asiku memang sosok merakyat dan bersahaja.
Itu kesan dan ungkapan masyarakat yang menyaksikan dua figur populis itu mendaftar sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Manado.
Betapa tidak, hanya pasangan yang diusung Gerindra, Hanura dan PKS ini yang memilih naik kendaraan roda dua ke lapangan Tikala yang didampingi ratusan warga berjalan kaki ke Sekretariat KPU.
“Keduanya tak canggung naik motor menuju tempat pendaftaran. Ai-JA sangat merakyat dan selalu di hati masyarakat,” ungkap Stevi Walo, salah satu warga yang mengaku bangga melihat dua calon pemimpin itu naik ojek.
Kesan bahwa keduanya benar-benar dekat dengan masyarakat juga terlihat di halaman sekretariat KPU. Baik Ai, maupun JA dengan asyiknya bercanda dengan warga, termasuk dengan penari cakalele yang menyambut kedatangan mereka.
“Sudah terlihat pasangan mana yang didambakan masyarakat. Kandidat yang diterima semua kalangan itu yang paling pas memimpin Manado lima tahun ke depan,” ujar Maudy Manoppo, salah satu tokoh masyarakat Manado.
Maudy dan sejumlah politisi seperti Apriano Saerang, Beny Parasan, Fany Mantani, Linneke Kotambunan, Revani Parasan, Robert Tambuwun, Stenly Tamo dan Arthur Paat sungguh terkesan dengan pembawaan Ai-JA yang seperti tanpa jarak dengan masyarakat.
“Lia jo torang pe calon walikota dan calon wawali duduk dengan santai sembari makan bakso bersama warga. Dorang kongko-kongko dengar apa tu aspirasi masyarakat,” ungkap Revani Parasan.
Usai pendaftaran, Ai-JA dan tim serta ribuan masyarakat makan bakso ramai-ramai di lapangan Tikala.
” Terharu kita lia suasana begini. Figur seperti Ai dan JA memang yang paling tepat memimpin Manado lima tahun ke depan,” ujar Inyo Rorimpandey.
Musisi Sulut, Reny Tamara menilai keakraban yang terjalin dengan masyarakat tersebut pertanda Ai dan JA dicintai masyarakat.
?”Kedekatan yang tidak dibuat-buat, tidak formalistik. Itu yang membuat warga jatuh hati,” ucapnya.
Sementara Robert Sangkay memuji sikap pendukung dan simpatisan Ai-JA yang memilih untuk membatalkan konvoi yang sudah diagendakan sebelumnya. Pilihan itu diambil untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi.
“Ngebakso rame-rame itu pilihan lebih baik dari pada konvoi di jalan,” ungkapnya.
Memang sebelum pendaftaran, ratusan kendaraan sudah standby untuk konvoi. Ribuan pendukung juga memilih pulang dengan tertib.
“Meski tidak konvoi, kami gembira bisa mengantar calon kami,” kata Herman.
Ai dan JA sendiri merupakan pendaftar ketiga di KPU setelah pasangan HJP-Tora dan Imba-Boda. Setelah melihat kelengkapan berkas, KPU Manado menyatakan dokumen keduanya dapat lengkap dan diterima.
“Puji Tuhan karena perkenannya saja kami bisa mendaftar di KPU. Terima kasih kepada KPU, Panwaslu, aparat dan semua pihak atas doanya sehingga acara hari ini berjalan lancar,” ujar Ai yang dibenarkan JA.
Sebelum menyerahkan berkas, pasangan ini terlebih dahulu mengikuti ibadah pengutusan di GMIM Paulus yang dipimpin Pdt Robert Weken. Orang tua, istri dan anak-anak keduanya juga mengikuti ibadah pengutusan dengan khidmat itu.
“Jangan takut karena Aku telah memilih Engkau. Itu firman Tuhan seperti yang kita baca dari Yesaya 40,” kata Robert. (redaksi)
Ibadah pengutusan di Gereja GMIM Paulus
Manado – Harley Mangindaan yang akrab disapa Harley Mangindan dan Jemmy Asiku memang sosok merakyat dan bersahaja.
Itu kesan dan ungkapan masyarakat yang menyaksikan dua figur populis itu mendaftar sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Manado.
Betapa tidak, hanya pasangan yang diusung Gerindra, Hanura dan PKS ini yang memilih naik kendaraan roda dua ke lapangan Tikala yang didampingi ratusan warga berjalan kaki ke Sekretariat KPU.
“Keduanya tak canggung naik motor menuju tempat pendaftaran. Ai-JA sangat merakyat dan selalu di hati masyarakat,” ungkap Stevi Walo, salah satu warga yang mengaku bangga melihat dua calon pemimpin itu naik ojek.
Kesan bahwa keduanya benar-benar dekat dengan masyarakat juga terlihat di halaman sekretariat KPU. Baik Ai, maupun JA dengan asyiknya bercanda dengan warga, termasuk dengan penari cakalele yang menyambut kedatangan mereka.
“Sudah terlihat pasangan mana yang didambakan masyarakat. Kandidat yang diterima semua kalangan itu yang paling pas memimpin Manado lima tahun ke depan,” ujar Maudy Manoppo, salah satu tokoh masyarakat Manado.
Maudy dan sejumlah politisi seperti Apriano Saerang, Beny Parasan, Fany Mantani, Linneke Kotambunan, Revani Parasan, Robert Tambuwun, Stenly Tamo dan Arthur Paat sungguh terkesan dengan pembawaan Ai-JA yang seperti tanpa jarak dengan masyarakat.
“Lia jo torang pe calon walikota dan calon wawali duduk dengan santai sembari makan bakso bersama warga. Dorang kongko-kongko dengar apa tu aspirasi masyarakat,” ungkap Revani Parasan.
Usai pendaftaran, Ai-JA dan tim serta ribuan masyarakat makan bakso ramai-ramai di lapangan Tikala.
” Terharu kita lia suasana begini. Figur seperti Ai dan JA memang yang paling tepat memimpin Manado lima tahun ke depan,” ujar Inyo Rorimpandey.
Musisi Sulut, Reny Tamara menilai keakraban yang terjalin dengan masyarakat tersebut pertanda Ai dan JA dicintai masyarakat.
?”Kedekatan yang tidak dibuat-buat, tidak formalistik. Itu yang membuat warga jatuh hati,” ucapnya.
Sementara Robert Sangkay memuji sikap pendukung dan simpatisan Ai-JA yang memilih untuk membatalkan konvoi yang sudah diagendakan sebelumnya. Pilihan itu diambil untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi.
“Ngebakso rame-rame itu pilihan lebih baik dari pada konvoi di jalan,” ungkapnya.
Memang sebelum pendaftaran, ratusan kendaraan sudah standby untuk konvoi. Ribuan pendukung juga memilih pulang dengan tertib.
“Meski tidak konvoi, kami gembira bisa mengantar calon kami,” kata Herman.
Ai dan JA sendiri merupakan pendaftar ketiga di KPU setelah pasangan HJP-Tora dan Imba-Boda. Setelah melihat kelengkapan berkas, KPU Manado menyatakan dokumen keduanya dapat lengkap dan diterima.
“Puji Tuhan karena perkenannya saja kami bisa mendaftar di KPU. Terima kasih kepada KPU, Panwaslu, aparat dan semua pihak atas doanya sehingga acara hari ini berjalan lancar,” ujar Ai yang dibenarkan JA.
Sebelum menyerahkan berkas, pasangan ini terlebih dahulu mengikuti ibadah pengutusan di GMIM Paulus yang dipimpin Pdt Robert Weken. Orang tua, istri dan anak-anak keduanya juga mengikuti ibadah pengutusan dengan khidmat itu.
“Jangan takut karena Aku telah memilih Engkau. Itu firman Tuhan seperti yang kita baca dari Yesaya 40,” kata Robert. (redaksi)