TOMOHON, beritamanado.com – Jemaat GMIM Efrata Kamasi I Wilayah Tomohon II memperingati HUT jemaat ke-8 dalam ibadah syukur dipimpin Pdt Dr Arthur Rumengan MTeol MPdk yang juga Wakil Ketua Sinode GMIM Bidang Ajaran Pembinaan dan Penggembalaan, Minggu (29/01/2017).
Wakil Walikota Tomohon Syerly Sompotan saat hadir dalam ibadah tersebut mengatakan setiap kali melaksanakan perayaan hari ulang tahun jemaat tentu akan selalu diikuti dengan tekad dan semangat yang baru untuk lebih meningkatkan kualitas iman dan kualitas kerja lewat pelayanan jemaat dan masyarakat yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang bersifat religius maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Disamping itu kita harus memperbaharui kembali kehidupan bergereja, seperti menata kerohanian, mengasah kepribadian, meningkatkan kebersamaan, meningkatkan kemampuan pelayanan, memaksimalkan potensi yang ada dan lain sebagainya. Hal itu amat penting mengingat perjalanan gereja yang melaksanakan panggilannya dalam berkoinonia, bermarturia dan berdiakonia, tentu masih banyak yang belum tuntas dilaksanakan, komitmen itulah yang harus diemban oleh pimpinan gereja, pelayan khusus maupun jemaat,” tuturnya. (ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Jemaat GMIM Efrata Kamasi I Wilayah Tomohon II memperingati HUT jemaat ke-8 dalam ibadah syukur dipimpin Pdt Dr Arthur Rumengan MTeol MPdk yang juga Wakil Ketua Sinode GMIM Bidang Ajaran Pembinaan dan Penggembalaan, Minggu (29/01/2017).
Wakil Walikota Tomohon Syerly Sompotan saat hadir dalam ibadah tersebut mengatakan setiap kali melaksanakan perayaan hari ulang tahun jemaat tentu akan selalu diikuti dengan tekad dan semangat yang baru untuk lebih meningkatkan kualitas iman dan kualitas kerja lewat pelayanan jemaat dan masyarakat yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang bersifat religius maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Disamping itu kita harus memperbaharui kembali kehidupan bergereja, seperti menata kerohanian, mengasah kepribadian, meningkatkan kebersamaan, meningkatkan kemampuan pelayanan, memaksimalkan potensi yang ada dan lain sebagainya. Hal itu amat penting mengingat perjalanan gereja yang melaksanakan panggilannya dalam berkoinonia, bermarturia dan berdiakonia, tentu masih banyak yang belum tuntas dilaksanakan, komitmen itulah yang harus diemban oleh pimpinan gereja, pelayan khusus maupun jemaat,” tuturnya. (ReckyPelealu)