MANADO – Belum ada panen raya cengkih, dan terus meningkatnya permintaan cengkih, membuat harga emas coklat di lapangan terus meningkat. Setidaknya, hingga, Kamis (21/4), harga cengkih di pedagang pengumpul di Pasar Karombasan bervariasi antara Rp 61.000 per Kg hingga Rp 75.000 per kg.
Menurut seorang pedagang pengumpul, harga tersebut diikuti dengan banyaknya stok cengkih yang akan dijual kepada mereka.
“Kami lihat dulu, kalau petani yang datang membawa banyak stok, harga yang kami berikan juga sangat mendukung. Namun jika yang akan dijual kepada kami masih dalam batas rata-rata, kami hanya akan memberikan harga standart,” ujar Fery Moto Mamangkey, yang sudah menekuni pekerjaannya tersebut selama 12 tahun.
Hal senada juga dikatakan salah satu pedagang pengumpul yang berdomisili di Minahasa Selatan, Jendra Timporok. Menurutnya, harga yang mereka berikan memang bervariasi karena ingin menarik perhatian para petani.
“Mungkin pabrik yang membeli cengkih kami berbeda dengan mereka, untuk itu harga yang diberikan juga berbeda-beda. Kami juga melihat berapa banyak stok cengkih yang dibawa petani, karena banyaknya stok sangat menentukan. Namun harga yang kami berikan saat ini masih di atas standart,” ujarnya, kemarin.(abm)
MANADO – Belum ada panen raya cengkih, dan terus meningkatnya permintaan cengkih, membuat harga emas coklat di lapangan terus meningkat. Setidaknya, hingga, Kamis (21/4), harga cengkih di pedagang pengumpul di Pasar Karombasan bervariasi antara Rp 61.000 per Kg hingga Rp 75.000 per kg.
Menurut seorang pedagang pengumpul, harga tersebut diikuti dengan banyaknya stok cengkih yang akan dijual kepada mereka.
“Kami lihat dulu, kalau petani yang datang membawa banyak stok, harga yang kami berikan juga sangat mendukung. Namun jika yang akan dijual kepada kami masih dalam batas rata-rata, kami hanya akan memberikan harga standart,” ujar Fery Moto Mamangkey, yang sudah menekuni pekerjaannya tersebut selama 12 tahun.
Hal senada juga dikatakan salah satu pedagang pengumpul yang berdomisili di Minahasa Selatan, Jendra Timporok. Menurutnya, harga yang mereka berikan memang bervariasi karena ingin menarik perhatian para petani.
“Mungkin pabrik yang membeli cengkih kami berbeda dengan mereka, untuk itu harga yang diberikan juga berbeda-beda. Kami juga melihat berapa banyak stok cengkih yang dibawa petani, karena banyaknya stok sangat menentukan. Namun harga yang kami berikan saat ini masih di atas standart,” ujarnya, kemarin.(abm)