Amurang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) Minsel ingin mempertahankan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori transportasi kota kecil yang kedua kalinya, jika ingin meraih penghargaan WTN Kencana.
Akan hal ini, meski menuai sorotan kalangan, dimana nanti ada penilaian dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI baru akan digalakan penataan arus lalu lintas transportasi darat, namun paling tidak sudah berupaya melakukan perubahan lalu lintas kearah yang lebih baik untuk menggapai WTN Kencana.
Ketua Tim Penilai WTN Hari Putranto saat diberikan kesempatan pada acara Pemaparan Hasil Panilaia Tahap III mengakui masih cukup banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk mempertahankan piala WTN yang kedua kali sebagai salah satu syarat mencapai piala WTN Kencana.
Kekuranganya diantaranya, kata Putranto menjelaskan dihadapan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE dan para pejabat teras Pemkab Minsel bahwa, trotoar yang sering dijadikan tempat parker motor, seharusnya hanya pejalan kaki. Hal ini tentunya mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
Selain itu, lahan parkir yang belum memadai, pengemudi seharusnya menggunakan seragam yang sama dan id card serta ada pulah ditemukan kendaraan yang tidak laik jalan alias usang.
“Ini bisa dibenahi asalkan harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya Komitmen Pemda dalam hal ini kepala daerah untuk membenahi penyelenggaraan transportasi perkotaan membenahi temuan dilapangan untuk mempertahankan penghargaan yang telah diraih dan ditingkatkan,” ujarnya.
Ia juga menyatakan apresiasi terhadap Pemkab Minsel, khususnya instansi terkait yang melibatkan pihak kepolisian dalam hal membenahi transportasi di pusat perkotaan.
“Ini patutu diapresiasi, karena baru terjadi di daerah ini (Minsel, red) pihak Pemda melalui instansi terkait melibatkan Satuan lalu lintas (Satlantas). Selain itu, kesan saya bisa merasakan minum kopi di kios Topas, karena sebelumnya saya dengar dari pak E.E mangindaan (Mantan Kemenhub RI) suka ngopi disini dan memang benar rasanya enak,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Minsel Tetty Paruntu menyamikar apresiasi kepada tim penilai WTN Kemenhub RI, lewat bentuk kepedulian dan komitmen serta totalitas yang tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas transportasi yang professional.
“Pemkab Minsel dan masyarakat memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemehub RI yang telah memberikan kesempatan untuk Minsel mengikuti lomba WTN ini. Apresiasi yang sama juga saya sampaikan kepada instansi terkait dan masyarakat serta pengendara bermotor, terlebih pihak kepolisian Satlantas Minsel yang sudah bekerja keras mengelola system transporasi di pusat kota Amurang apa terlebih telah mengimplementasikan budaya tertib berlalulintas,” ungkap Tetty, sembari mengajak mari kita satukan tekad untuk meraih penghargaan ini tahun 2015. (sanlylendongan)
Amurang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) Minsel ingin mempertahankan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori transportasi kota kecil yang kedua kalinya, jika ingin meraih penghargaan WTN Kencana.
Akan hal ini, meski menuai sorotan kalangan, dimana nanti ada penilaian dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI baru akan digalakan penataan arus lalu lintas transportasi darat, namun paling tidak sudah berupaya melakukan perubahan lalu lintas kearah yang lebih baik untuk menggapai WTN Kencana.
Ketua Tim Penilai WTN Hari Putranto saat diberikan kesempatan pada acara Pemaparan Hasil Panilaia Tahap III mengakui masih cukup banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk mempertahankan piala WTN yang kedua kali sebagai salah satu syarat mencapai piala WTN Kencana.
Kekuranganya diantaranya, kata Putranto menjelaskan dihadapan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE dan para pejabat teras Pemkab Minsel bahwa, trotoar yang sering dijadikan tempat parker motor, seharusnya hanya pejalan kaki. Hal ini tentunya mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
Selain itu, lahan parkir yang belum memadai, pengemudi seharusnya menggunakan seragam yang sama dan id card serta ada pulah ditemukan kendaraan yang tidak laik jalan alias usang.
“Ini bisa dibenahi asalkan harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya Komitmen Pemda dalam hal ini kepala daerah untuk membenahi penyelenggaraan transportasi perkotaan membenahi temuan dilapangan untuk mempertahankan penghargaan yang telah diraih dan ditingkatkan,” ujarnya.
Ia juga menyatakan apresiasi terhadap Pemkab Minsel, khususnya instansi terkait yang melibatkan pihak kepolisian dalam hal membenahi transportasi di pusat perkotaan.
“Ini patutu diapresiasi, karena baru terjadi di daerah ini (Minsel, red) pihak Pemda melalui instansi terkait melibatkan Satuan lalu lintas (Satlantas). Selain itu, kesan saya bisa merasakan minum kopi di kios Topas, karena sebelumnya saya dengar dari pak E.E mangindaan (Mantan Kemenhub RI) suka ngopi disini dan memang benar rasanya enak,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Minsel Tetty Paruntu menyamikar apresiasi kepada tim penilai WTN Kemenhub RI, lewat bentuk kepedulian dan komitmen serta totalitas yang tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas transportasi yang professional.
“Pemkab Minsel dan masyarakat memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemehub RI yang telah memberikan kesempatan untuk Minsel mengikuti lomba WTN ini. Apresiasi yang sama juga saya sampaikan kepada instansi terkait dan masyarakat serta pengendara bermotor, terlebih pihak kepolisian Satlantas Minsel yang sudah bekerja keras mengelola system transporasi di pusat kota Amurang apa terlebih telah mengimplementasikan budaya tertib berlalulintas,” ungkap Tetty, sembari mengajak mari kita satukan tekad untuk meraih penghargaan ini tahun 2015. (sanlylendongan)