Manado – Menanggapi aksi yang diduga memboikot jalannya pelaksanaan paripurna mendengarkan nota pengantar Ranperda APBD Kota Manado tahun 2015 yang akan disampaikan Wali Kota Vicky Lumentut oleh sejumlah fraksi di DPRD Kota Manado mengundang reaksi tegas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado.
“GAMKI Manado menyesalkan sikap fraksi dan anggota dewan Kota Manado yang memboikot paripurna APBD 2015. Mereka yang menghambat pembahasan APBD 2015 benar-benar melanggar sumpah janji sebagai anggota dewan. Kepentingan masyarakat mereka abaikan demi kepentingan pribadi,” ungkap Ketua GAMKI Kota Manado, James Karinda.
Kepada Beritamanado.com, Karinda menilai, dampak yang diakibatkan oleh karena terhambatnya pembahasan APBD 2015 yakni masyarakat Kota Manado sendiri yang menjadi korban.
“Masyarakat akan sangat dirugikan akibat sikap dari anggota dewan yang seperti ini. Kewajiban mereka untuk hadir dan bekerja demi kepentingan rakyat mereka abaikan. APBD 2015 itu sangat penting karena didalamnya berisi soal kepentingan rakyat banyak,” ungkap Karinda.
Ia pun memaparkan sejumlah program yang akan terkena dampak atas sikap para fraksi yang diduga sengaja menghambat pelaksanaan pembahasan APBD 2015 yang terancam gagal tersebut.
“Bila APBD 2015 tidak dibahas dewan, berarti dana bantuan masyarakat yang kena bencana, dana UC, Dana Duka bagi masyarakat, gaji Pala, gaji buruh sampah, bantuan bagi tokoh agama seperti Pendeta dan Imam teramcan gagal tidak akan terealisasi,” tandasnya.
Selain itu ditegaskannya, sejumlah program pemerintah lainnya seperti dana pendidikan, pembangunan jalan, bantuan sosial, kegiatan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas akan ikut terhambat karena semua penganggarannya tertata di APBD 2015.
“Ini benar benar membingungkan karena mereka dipilih dan bekerja hanya untuk menghambat program pemerintah dan agenda dewan hanya karena kepentingan pribadi. Ini benar benar keterlaluan sikap dan gaya beberapa fraksi yang harusnya mereka hadir untuk memperjuangkan kepentingan dan program kerakyatan tapi ini sebaliknya mereka yang menghambat APBD,” pungkas Karinda yang diaminkan bendahara GAMKI Kota Manado Charles Laihitu. (redaksi)
Manado – Menanggapi aksi yang diduga memboikot jalannya pelaksanaan paripurna mendengarkan nota pengantar Ranperda APBD Kota Manado tahun 2015 yang akan disampaikan Wali Kota Vicky Lumentut oleh sejumlah fraksi di DPRD Kota Manado mengundang reaksi tegas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado.
“GAMKI Manado menyesalkan sikap fraksi dan anggota dewan Kota Manado yang memboikot paripurna APBD 2015. Mereka yang menghambat pembahasan APBD 2015 benar-benar melanggar sumpah janji sebagai anggota dewan. Kepentingan masyarakat mereka abaikan demi kepentingan pribadi,” ungkap Ketua GAMKI Kota Manado, James Karinda.
Kepada Beritamanado.com, Karinda menilai, dampak yang diakibatkan oleh karena terhambatnya pembahasan APBD 2015 yakni masyarakat Kota Manado sendiri yang menjadi korban.
“Masyarakat akan sangat dirugikan akibat sikap dari anggota dewan yang seperti ini. Kewajiban mereka untuk hadir dan bekerja demi kepentingan rakyat mereka abaikan. APBD 2015 itu sangat penting karena didalamnya berisi soal kepentingan rakyat banyak,” ungkap Karinda.
Ia pun memaparkan sejumlah program yang akan terkena dampak atas sikap para fraksi yang diduga sengaja menghambat pelaksanaan pembahasan APBD 2015 yang terancam gagal tersebut.
“Bila APBD 2015 tidak dibahas dewan, berarti dana bantuan masyarakat yang kena bencana, dana UC, Dana Duka bagi masyarakat, gaji Pala, gaji buruh sampah, bantuan bagi tokoh agama seperti Pendeta dan Imam teramcan gagal tidak akan terealisasi,” tandasnya.
Selain itu ditegaskannya, sejumlah program pemerintah lainnya seperti dana pendidikan, pembangunan jalan, bantuan sosial, kegiatan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas akan ikut terhambat karena semua penganggarannya tertata di APBD 2015.
“Ini benar benar membingungkan karena mereka dipilih dan bekerja hanya untuk menghambat program pemerintah dan agenda dewan hanya karena kepentingan pribadi. Ini benar benar keterlaluan sikap dan gaya beberapa fraksi yang harusnya mereka hadir untuk memperjuangkan kepentingan dan program kerakyatan tapi ini sebaliknya mereka yang menghambat APBD,” pungkas Karinda yang diaminkan bendahara GAMKI Kota Manado Charles Laihitu. (redaksi)