BITUNG—Masalah drainase di Kota Bitung merupakan persoalan yang belum juga terselasaikan hingga saat ini. Akibatnya, sejumlah lokasi di Kota Bitung menjadi langganan banjir kala hujan turun dan hal ini sudah berlangsung sekian tahun tanpa ada perhatian dari Pemkot Bitung.
Seperti, Selasa (29/11) pagi ketika hujan mengguyur wilayah Kota Bitung, sejumlah pemukiman warga tergenang air hingga 30 sampai 50 centi meter karena drinase yang buruk. Lebih parahnya lagi, salah satu titik yang menjadi langganan genangan air adalah pusat Kota Bitung dan ini sudah berlangsung lama.
Dari pantauan, selain kawasan pusat Kota Bitung, wilayah Pateten dan Wangurer juga digenangi air. Dan rata-rata banjir yang terjadi diduga karena kecilnya drainase yang ada di Kota Bitung, sehingga tidak mampu menampung jumlah air.
Menanggapi kejadian rutinitas ini, Kepala Badan Penanggulangan Daerah Kota Bitung, Yopi Sarante tidak menampik kejadian tersebut. Namun ia mengaku masih bersyukur karena sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat genangan air.
“Memang lokasi pisat kota, Pateten dan Wangurer serta beberapa titik lainnya sudah menjadi langganan banjir dan saya rasa warga sudah terbiasa dan langsung melakukan antisipasi kala terjadi hujan,” kata Sarante.
Sarante sendiri mengaku, ketika hujan terjadi, ia langsung memerintahkan stafnya melakukan patroli dilokasi-lokasi rawan tersebut. Dengan harapan jika ada yang mengancam maka pihaknya akan langsung meminta warga untuk mengungsi sementara waktu.
“Sampai saat ini kami belum pernah untuk mengusulkan anggaran soal banjir tersebut karena itu tupoksi Dinas PU dan Kimpraswil. Tapi jika memang diperlukan maka kami akan mengusulkannya pada tahun depan,” katanya.(en)
BITUNG—Masalah drainase di Kota Bitung merupakan persoalan yang belum juga terselasaikan hingga saat ini. Akibatnya, sejumlah lokasi di Kota Bitung menjadi langganan banjir kala hujan turun dan hal ini sudah berlangsung sekian tahun tanpa ada perhatian dari Pemkot Bitung.
Seperti, Selasa (29/11) pagi ketika hujan mengguyur wilayah Kota Bitung, sejumlah pemukiman warga tergenang air hingga 30 sampai 50 centi meter karena drinase yang buruk. Lebih parahnya lagi, salah satu titik yang menjadi langganan genangan air adalah pusat Kota Bitung dan ini sudah berlangsung lama.
Dari pantauan, selain kawasan pusat Kota Bitung, wilayah Pateten dan Wangurer juga digenangi air. Dan rata-rata banjir yang terjadi diduga karena kecilnya drainase yang ada di Kota Bitung, sehingga tidak mampu menampung jumlah air.
Menanggapi kejadian rutinitas ini, Kepala Badan Penanggulangan Daerah Kota Bitung, Yopi Sarante tidak menampik kejadian tersebut. Namun ia mengaku masih bersyukur karena sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat genangan air.
“Memang lokasi pisat kota, Pateten dan Wangurer serta beberapa titik lainnya sudah menjadi langganan banjir dan saya rasa warga sudah terbiasa dan langsung melakukan antisipasi kala terjadi hujan,” kata Sarante.
Sarante sendiri mengaku, ketika hujan terjadi, ia langsung memerintahkan stafnya melakukan patroli dilokasi-lokasi rawan tersebut. Dengan harapan jika ada yang mengancam maka pihaknya akan langsung meminta warga untuk mengungsi sementara waktu.
“Sampai saat ini kami belum pernah untuk mengusulkan anggaran soal banjir tersebut karena itu tupoksi Dinas PU dan Kimpraswil. Tapi jika memang diperlukan maka kami akan mengusulkannya pada tahun depan,” katanya.(en)