Mitra, BeritaManado.com – Ratusan kontingen Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan ke XV tahun 2017 yang mengikuti Penas di Banda Aceh 6-11 Mei 2017 mendapat sorotan petani di Minahasa Tenggara (Mitra).
Pasalnya, kontingen yang diberangkatkan tidak melibatkan penyuluh pertanian dan perikanan. Kendati mereka sebenarnya ujung tombak di lapangan yang berhubungan langsung dengan para petani.
“Harusnya para penyuluh pertanian dan perikanan yang dilibatkan untuk mengikuti Penas Petani Nelayan ke XV tahun 2017 di Aceh,” tegas Moddy Datu, petani asal Touluaan.
Dia juga menyinggung keterlibatan sejumlah pengurus partai politik dan hukum tua yang ikut-ikutan meramaikan kuota kontingen Penas. Apalagi lewat media sosial facebook terpantau aktivitas mereka di Aceh terkesan hanya jalan-jalan.
“Saya lihat di media sosial justru mereka hanya berselfie ria di Aceh,” sindirnya.
Dia menegaskan, jika kontingen Penas asal Mitra benar-benar melibatkan penyuluh, saat kembali ke Mitra mereka tentu akan bertemu langsung dengan petani dan nelayan untuk menyampaikan apa yang mereka peroleh di Penas.
Asisten II Pemkab Mitra Drs Robby Ngongoloy selaku ketua kontingen saat dikonfirmasi mengatakan, semua kontingen sudah ada keterwakilannya, termasuk dari penyuluh pertanian, perikanan dan instansi terkait.
Soal pengurus partai dan kumtua menurut Ngongoloy, itu kebetulan saja mereka selaku pengurus partai yang juga tercatat pengurus KTNA Mitra.
“Mereka itu kami sudah lihat daftarnya sebagai pengurus KTNA Mitra,” tandas Ngongoloy.
Diketahui, kontingen Penas Mitra berjumlah 109 orang, terdiri dari petani perikanan 79 orang, pendamping 30 orang, dan akan mengikuti 27 kegiatan baik perikanan maupun pertanian. (rulan sandag)
Mitra, BeritaManado.com – Ratusan kontingen Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan ke XV tahun 2017 yang mengikuti Penas di Banda Aceh 6-11 Mei 2017 mendapat sorotan petani di Minahasa Tenggara (Mitra).
Pasalnya, kontingen yang diberangkatkan tidak melibatkan penyuluh pertanian dan perikanan. Kendati mereka sebenarnya ujung tombak di lapangan yang berhubungan langsung dengan para petani.
“Harusnya para penyuluh pertanian dan perikanan yang dilibatkan untuk mengikuti Penas Petani Nelayan ke XV tahun 2017 di Aceh,” tegas Moddy Datu, petani asal Touluaan.
Dia juga menyinggung keterlibatan sejumlah pengurus partai politik dan hukum tua yang ikut-ikutan meramaikan kuota kontingen Penas. Apalagi lewat media sosial facebook terpantau aktivitas mereka di Aceh terkesan hanya jalan-jalan.
“Saya lihat di media sosial justru mereka hanya berselfie ria di Aceh,” sindirnya.
Dia menegaskan, jika kontingen Penas asal Mitra benar-benar melibatkan penyuluh, saat kembali ke Mitra mereka tentu akan bertemu langsung dengan petani dan nelayan untuk menyampaikan apa yang mereka peroleh di Penas.
Asisten II Pemkab Mitra Drs Robby Ngongoloy selaku ketua kontingen saat dikonfirmasi mengatakan, semua kontingen sudah ada keterwakilannya, termasuk dari penyuluh pertanian, perikanan dan instansi terkait.
Soal pengurus partai dan kumtua menurut Ngongoloy, itu kebetulan saja mereka selaku pengurus partai yang juga tercatat pengurus KTNA Mitra.
“Mereka itu kami sudah lihat daftarnya sebagai pengurus KTNA Mitra,” tandas Ngongoloy.
Diketahui, kontingen Penas Mitra berjumlah 109 orang, terdiri dari petani perikanan 79 orang, pendamping 30 orang, dan akan mengikuti 27 kegiatan baik perikanan maupun pertanian. (rulan sandag)