SIAU – Terus meningkatnya aktifitas gunung berapi Karangetang di Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro menyebabkan 1.166 warga Kampung Kinali dan Mini, Kecamatan Siau Barat terpaksa mengungsi ke Sekolah Dasar (SD), dan gereja di Kampung Lehi.
Informasi yang diperoleh, berdasarkan hasil evaluasi gunung api Karangetang oleh tim tanggap darurat pusat Vulkanologi dan Geologi Bandung, yang diketuai IR Chirtianto MSi, melaporkan serta mengusulkan agar status gunung ini dinaikkan menjadi awas.
”Kami secara rutin melaporkan hasil evaluasi kegiatan gunung api Karangetang bahkan mengusulkan untuk menaikan statusnya ketingkat awas,” ujarnya menjelaskan.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro, Tonny Supit SE. MM, menjelaskan, pihak pemerintah daerah Sitaro rutin menyalurkan bantuan berupa makanan dan obat – obatan bagi 346 kepala keluarga yang ada dilokasi pengungsian.
”Kami rutin menyaluran bantuan berupa makanan dan obat-obatan bahkan kini mereka sudah tidak ada trauma atau ketakutan dan sampai hari ini aktifitas gunung sudah mulai menurun. Untuk kedepan melihat aktifitas gunung api yang rutin setiap tahun maka akan di tinjau kembali kelayakan pemukiman warga yang ada disekitar gunung api agar tidak bermukim lagi disana. Dan sampai saat ini kami tetap laporkan perkembangan aktifitas gunung api ke Pemerintah Propinsi untuk mendapat petunjuk penangulangan selanjutnya,” ujar Supit. (gun)
SIAU – Terus meningkatnya aktifitas gunung berapi Karangetang di Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro menyebabkan 1.166 warga Kampung Kinali dan Mini, Kecamatan Siau Barat terpaksa mengungsi ke Sekolah Dasar (SD), dan gereja di Kampung Lehi.
Informasi yang diperoleh, berdasarkan hasil evaluasi gunung api Karangetang oleh tim tanggap darurat pusat Vulkanologi dan Geologi Bandung, yang diketuai IR Chirtianto MSi, melaporkan serta mengusulkan agar status gunung ini dinaikkan menjadi awas.
”Kami secara rutin melaporkan hasil evaluasi kegiatan gunung api Karangetang bahkan mengusulkan untuk menaikan statusnya ketingkat awas,” ujarnya menjelaskan.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro, Tonny Supit SE. MM, menjelaskan, pihak pemerintah daerah Sitaro rutin menyalurkan bantuan berupa makanan dan obat – obatan bagi 346 kepala keluarga yang ada dilokasi pengungsian.
”Kami rutin menyaluran bantuan berupa makanan dan obat-obatan bahkan kini mereka sudah tidak ada trauma atau ketakutan dan sampai hari ini aktifitas gunung sudah mulai menurun. Untuk kedepan melihat aktifitas gunung api yang rutin setiap tahun maka akan di tinjau kembali kelayakan pemukiman warga yang ada disekitar gunung api agar tidak bermukim lagi disana. Dan sampai saat ini kami tetap laporkan perkembangan aktifitas gunung api ke Pemerintah Propinsi untuk mendapat petunjuk penangulangan selanjutnya,” ujar Supit. (gun)