TOMOHON-Menyikapi berprosesnya pendefinitifan Jimmy F Eman SE Ak sebagai Walikota Tomohon, sejumlah kader Partai Golkar Kota Tomohon menegaskan bahwa kursi wakil walikota yang nantinya akan ditinggalkan oleh Eman harus diisi oleh orang dalam partai berlambang pohon beringin ini.
“Kursi wakil walikota adalah harga mati Partai Golkar Tomohon. Ini adalah legitimasi dari partai pemenang Pemilu legislatif dan Pilwako yang harus dipertahankan. Oleh sebab itu, otoritas pengambil keputusan jangan sampai memunculkan situasi konflik yang nantinya akan berimbas pada keputusan-keputusan yang merugikan,” ungkap Tonie Pandeirot, salah satu kader militan PG Tomohon kepada beritamanado.com akhir pekan kemarin.
Lanjut dikatakan Wakil Ketua KNPI Tomohon ini, eskalasi politik yang terjadi dalam pengisian kursi wawali ini akan berdampak pada Pemilu 2014 dan Pilwako 2015 nanti. “Proses pengisian kursi wawali ini, baik langsung atau tidak langsung akan berdampak pada Pemilu 2014 dan Pilwako 2015 nanti. Dan secara khusus untuk PG Tomohon, teristimewa kepada para petinggi-petinggi partai, ini adalah ujian yang harus dilalui. Dan seperti apa nantinya PG Tomohon ke depan, salah satunya akan ditentukan oleh hasil penetapan Wakil Walikota Tomohon,” pungkas ToPan, sapaan akrabnya.
Di tempat terpisah, Piet HK Pungus dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPD PG Tomohon mengatakan, untuk calon Wawali Tomohon nantinya akan berkembang dan mencuat di saat dilakukannya rapat pleno. “Calon Wakil Walikota Tomohon yang akan diusung oleh Partai Golkar nantinya akan muncul saat dilakukannya rapat pleno DPD PG Tomohon. Semua dan siapa saja berpeluang,” tukasnya.
Disinggung soal manuver Partai Gerindra Tomohon, sebagai salah satu partai pengusung dalam Pilwako Tomohon lalu, menurut Pungus itu sangat wajar dilakukan. “Itu sah-sah saja dilakukan oleh Gerindra Tomohon. Di dunia politik setiap peluang itu bisa dimanfaatkan dan sangat berkemungkinan. Akan tetapi semua wacana itu akan kembali diputuskan oleh mekanisme organisasi,” pungkas mantan Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon ini. (iker)
TOMOHON-Menyikapi berprosesnya pendefinitifan Jimmy F Eman SE Ak sebagai Walikota Tomohon, sejumlah kader Partai Golkar Kota Tomohon menegaskan bahwa kursi wakil walikota yang nantinya akan ditinggalkan oleh Eman harus diisi oleh orang dalam partai berlambang pohon beringin ini.
“Kursi wakil walikota adalah harga mati Partai Golkar Tomohon. Ini adalah legitimasi dari partai pemenang Pemilu legislatif dan Pilwako yang harus dipertahankan. Oleh sebab itu, otoritas pengambil keputusan jangan sampai memunculkan situasi konflik yang nantinya akan berimbas pada keputusan-keputusan yang merugikan,” ungkap Tonie Pandeirot, salah satu kader militan PG Tomohon kepada beritamanado.com akhir pekan kemarin.
Lanjut dikatakan Wakil Ketua KNPI Tomohon ini, eskalasi politik yang terjadi dalam pengisian kursi wawali ini akan berdampak pada Pemilu 2014 dan Pilwako 2015 nanti. “Proses pengisian kursi wawali ini, baik langsung atau tidak langsung akan berdampak pada Pemilu 2014 dan Pilwako 2015 nanti. Dan secara khusus untuk PG Tomohon, teristimewa kepada para petinggi-petinggi partai, ini adalah ujian yang harus dilalui. Dan seperti apa nantinya PG Tomohon ke depan, salah satunya akan ditentukan oleh hasil penetapan Wakil Walikota Tomohon,” pungkas ToPan, sapaan akrabnya.
Di tempat terpisah, Piet HK Pungus dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPD PG Tomohon mengatakan, untuk calon Wawali Tomohon nantinya akan berkembang dan mencuat di saat dilakukannya rapat pleno. “Calon Wakil Walikota Tomohon yang akan diusung oleh Partai Golkar nantinya akan muncul saat dilakukannya rapat pleno DPD PG Tomohon. Semua dan siapa saja berpeluang,” tukasnya.
Disinggung soal manuver Partai Gerindra Tomohon, sebagai salah satu partai pengusung dalam Pilwako Tomohon lalu, menurut Pungus itu sangat wajar dilakukan. “Itu sah-sah saja dilakukan oleh Gerindra Tomohon. Di dunia politik setiap peluang itu bisa dimanfaatkan dan sangat berkemungkinan. Akan tetapi semua wacana itu akan kembali diputuskan oleh mekanisme organisasi,” pungkas mantan Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon ini. (iker)