
BOROKO, BeritaManado.com – Zona Merah penyeberan Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut) berkurang. Terkini, hanya lima kabupaten-kota dengan status risiko tinggi.
Sesuai peta resiko Satgas Covid-19 per 3 Januari 2021, daerah itu adalah Kota Manado, Tomohon, Bitung, Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Kabar baiknya, satu wilayah berhasil ke zona kuning atau risiko rendah yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Jika melihat keputusan pemerintah pusat, pembelajaran secara tatap muka boleh dilakukan oleh sekolah-sekolah yang berada di zona kuning dan hijau. Namun dengan memprioritaskan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Jika mengacu pada peta penyebaran Covid-19 di Sulut, belajar tatap muka di Kabupaten Bolmut berpeluang di buka.
Meski begitu Pemkab Bolmut terlihat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan. Pasalanya, pada apel perdana Senin (4/1/2021) kemarin, Bupati Depri Pontoh mengatakan akan melakukan peninjauan kembali sekolah-sekolah yang ada di Bolmut.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) pun memastikan sejumlah sekolah telah siap melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
“Segala sesuatu mengenai protokol kesehatan itu telah disiapkan oleh sekolah-sekolah yang ada di Bolmut, kami tinggal menunggu keputusan Bupati,” kata Kabid Dikmas Dikbud Bolmut Anton Masuara, Rabu (6/1/2021).
Hal serupa diungkapkan para Kepala Sekolah (Kepsek) SMP di Bolmut, yang pernah di terbitkan BeritaManado.com Selasa (24/11/2020) lalu. Kata mereka, kami para Kepsek telah mempersiapkan protokol kesehatan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku jika KBM dilakukan.
“Sebab akhir-akhir ini ketika pembelajaran Daring yang sekolah lakukan ada sebagian siswa yang kami panggil belajar, diawal begitu semangat dan antusias, akhir-akhir ini mulai tidak mau hadir bahkan terkesan sudah cuek,” kata para Kepsek SMP 1 di Bolmut.
Menurut para Kepsek, mungkin ini juga dampak terlalu lama siswa berada di rumah, dan tentu ini sangat mengkhawatirkan.
“Jika belajar tatap muka dilaksanakan, tentu ini merupakan kabar gembira bagi kami guru, siswa-siswa, bahkan orang tua murid,” kuncinya.
(Nofriandi Van Gobel)