Keterpanggilan hati menjadi calon legislatif, membawa perjuangan masyarakat serta mampu melihat kebutuhan masyarakat menjadikan masyarakat yang lebih baik, lebih sejahtera adalah tujuan dari Wulani Saruan.
Pengalaman wanita kelahiran 28 Agustus 1965 ini sudah teruji memimpin satu desa pemekaran, menjadi desa yang bermutu, berprogram serta desa yang berhasil. Inilah yang siap diterapkannya untuk masyarakat luas khususnya masyarakat Minahasa Utara.
“Saya berdoa pada Tuhan, dengan melihat kebutuhan masyarakat yang masih banyak kurangnya, nanti saya bisa perjuangkan menjadi bercukupan dengan mandiri,” ujar Saruan pada beritamanado.com
Istri tercinta dari Djoni Kawengian ini, juga siap nantinya menjadi yang beda dengan yang lain, untuk berjalan dengan prinsip kebenaran. Karena menurutnya, fungsi dewan saat ini tak jalan dengan baik, banyak anggota dewan lalai akan tugas mereka untuk perjuangkan hak rakyat.
“Tugas dewan, menyusun undang-undang, anggaran dan pengawasan. Kalau ini jalan bagus, pasti masyarakat juga akan baik sejahtera,” ujar ibu dari Lissa, Tirza, Daniel, Ana dan Wini.
Menurut Wulani Saruan yang menjabat Hukum Tua Desa Watutumou III, kelemahan atau kekuatan anggota dewan, itu berpatokan dari dalam diri masing-masing, jika miliki hati jiwa bersih tentunya akan membawa perubahan untuk masyarakat dengan perubahan yang bersih. “Prinsip saya untuk memegang teguh kebenaran,” ujarnya.
Lima tahun telah menjabat hukum tua, Wulani Saruan mengakui berpolitik adalah baik, namun banyak yang berpolitik tidak baik. Money Politic atau politik uang, adalah salah satu politik tak baik, yang justru hanya sebagai pembodohan terhadap masyarakat.
Wulani Saruan di kenal dengan pribadi yang tak terlalu banyak bicara, namun bertindak, tegas dan disiplin kuat adalah pribadi yang melekat padanya.
“Takut akan Tuhan dalam segala hal, melakukan sesuatu selalu pertimbangan dengan Firman Tuhan. Optimis harus ada, karena hal kecil Tuhan percayakan, maka saya berkeyakinan saya bisa melakukan hal besar,” tandas Saruan. (robin)