Manado — Kematian Yesus Kristus mengingatkan agar semua orang penuh kasih antara satu dengan yang lain.
Hal itu menjadi pesan Firman Tuhan dalam ibadah peringatan Kematian Yesus Kristus atau Jumat Agung di Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Hosana Tikala Kumaraka, Jumat (15/4/2022).
Sejalan dengan tema Jumat Agung Pucuk Pimpinan KGPM yaitu “Dia Disalibkan, Kita Diselamatkan”, sebagaimana pembacaan Alkitab dalam Matius 27:32-46, pesan tersebut disampaikan dengan jelas.
Ketua Pimpinan Majelis Sidang (PMS) Gbl. Narty Bastian STh yang memimpin ibadah tersebut pun mengatakan, kematian Kristus adalah pernyataan kasih.
“Dengan kuasaNya, bisa saja Yesus melepaskan diri dari siksaan kayu salib. Namun karena kasihNya kepada seluruh umat manusia, Yesus tidak menggunakan kuasaNya untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk menyelamatkan kita semua. Tidak hanya orang percaya, tapi seluruh umat manusia,” kata Gbl. Narty dalam khotbahnya.
Lanjut Gbl. Narty, bicara tentang kasih, selain telah dinyatakan dengan begitu jelas wujud cinta kasih Tuhan kepada manusia yaitu dengan pengorbananNya di kayu salib, pada momen itu juga ditunjukkan betapa besar kasih para ibu kepada Yesus Kristus.
“Dikalangan Yahudi kala itu, kaum perempuan dianggap rendah. Tapi justru yang bertahan hingga akhir adalah Maria Magdalena dan Maria Maria lainnya. Pengasihan yang mereka miliki, membuat mereka mampu bertahan bersama Yesus, dari Galilea sampai kubur Yesus. Bentuk kasih itu ditunjukkan para ibu pada momen ini, dari kesengsaraan, kematian sampai bangkit dari kubur,” ungkap Gbl. Narty.
Gereja dalam menghadai pergumulan ke depan, juga diharapkan dapat meneladani ketaatan Yesus dan kesungguhan ibu-ibu kala itu untuk terus bertahan hingga akhir.
“Mari kita tunjukkan kasih, sebagaimana kasih Tuhan kepada manusia dan bagaimana ibu-ibu saat itu menunjukkan kasihNya kepada Yesus,” pungkas Gbl. Narty.
Ibadah peringatan Jumat Agung ditutup dengan pelaksanaan sakramen perjamuan kudus yang diikuti oleh seluruh anggota sidi sidang jemaat.
(srisurya)