Airmadidi-Bagaimana pelayanan publik bisa maksimal jika akses ke pusat pemerintahan justru terkendala masalah transportasi?
Hal ini menjadi masalah serius masyarakat Minahasa Utara (Minut) khususnya yang tinggal di Kecamatan Likupang Barat (Likbar).
Pasalnya, untuk menuju Airmadidi, pusat pemerintahan Minut, warga Likbar harus mengeluarkan ongkos transportasi sebesar Rp50 ribu per orang.
Jumlah tersebut bisa dikatakan sebagai ongkos transportasi termahal di Sulut.
“Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Likbar kerap mengeluh dengan tidak adanya trayek tetap. Mereka harus menunggu berjam-jam angkutan Damri yang datang dari Manado. Bahkan jika ke Airmadidi, kami harus mengeluarkan ongkos sewa sebesar Rp50 ribu per orang,” ujar Pasungulaa.
Bupati Minut Vonnie A Panambunan saat dikonfirmasi mengenai hal itu berjanji akan menindaklanjuti.
“Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR). Sudah kerap kali saya tegaskan agar kesejahteraan masyarakat di wilayah Likupang harus diperhatikan. Saya sudah perintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) agar segera menyediakan trayek khusus untuk PNS yang berugas di Likbar dan masyarakat disana,” tegas Panambunan baru-baru ini.
Sementara itu Sekretaris Dishub Max Wurara membenarkan jika sudah ada perintah langsung dari Bupati terkait trayek tetap di Likbar.
“Kita dulu ada trayek, tapi ternyata ada permasalahan dengan trayek lainnya. Namun demikian kita tengah mempersiapkan dua unit Avansa yang nantinya berplat kuning khusus trayek Likbar Airmadidi dan kita juga sudah minta dua bus dari Manado,” tutup Wurara.(findamuhtar)