Bitung – Perusahaan pelayaran pengangkutan peti kemas terbesar didunia, Maersk Line menemui secara khusus Maurits Mantiri, Senin (14/3/2016).
Perusahaan yang berkedudukan di Eropa ini ingin menggali informasi tentang potensi Kota Bitung dari pandangan sosok Wakil Walikota Bitung terpilih itu.
Perusahaan asal Denmark yang juga bergerak dibidang logistik, pelayaran, kontainer, operator pelabuhan, oil dan tangker bergerak lebih dari 50 tahun di Indonesia yakni Maersk Line Group telah melakukan project Bitung Enabling Trade yang membantu meningkatkan Trade di kawasan Indonesia Timur.
Maersk Line pula mengambil daerah yang strategis di Kota Bitung sebagai Pelabuhan Hub International dan Kawasan Ekonomi Khusus.
Berkaitan dengan promosi ekonomi Kota Bitung, pihak managemen Maersk Line melakukan wawancara eksklusif kepada di River Side Resto Manembo-nembo.
Maurits sendiri mengaku bangga dengan program dari Maersk Line dengan membuat dokumentasi khusus sebagai bahan promosi ekonomi ke dunia Internasional terutama produk komoditi kelapa dan ikan tuna.
Dalam wawancara, Maurits mengungkapkan jumlah ekspor ikan tuna dari Kota Bitung mengalami penurunan drastis sejak moratorium dari KKP dan hal ini berpengaruh pada bisnis logistik dan pelayaran.
Juga berbagai kendala dan potensi yang dimiliki Kota Bitung selain perikanan. Seperti adanya pelayaran terbuka ke berbagai negara seperti Maersk Line setidaknya menurunkan biaya transportasi ekspor dan mempercepat produk sampai ke negara pemesan.
“Sebelum ada perusahaan Maersk Line, biaya ekspor sangat tinggi karena harus melalui Surabaya dan Jakarta namun kini dari Kota Bitung langsung bisa ke negara tujuan,” katanya.(abinenobm)