Manado – Ratusan pembeli minyak tanah (Mitan) di Pangkalan Mitan Jalan Siswa Kelurahan Taas. Kecamatan Tikala Sabtu sore (18/02) berbondong-bondong dan sempat diwarnai adu mulut antar pembeli dan pemilik pangkalan. Hal itu dipicu oleh pembagian jatah minyak tanah yang tidak sesuai antrian, serta adanya pembeli yang mendapat jatah lebih dari 5 liter mitan.
Salah seorang lelaki parobaya bernama Ferry yang mengaku tinggal di Lingkungan IV malah sempat bakuku (berteriak) didepan kerumunan antrian minyak tanah yang kesal dengan cara pembagian yang dinilainya tidak tertib, sehinggah sempat terjadi kericuhan, beruntung cepat diatasi oleh Kepala Lingkungan VI Stery Pilander.
Salah seoran ibu mengaku bernama Ane mengatakan telah antri mitan selama 3 hari dengan menitipkan jerigen yang dicek setiap jam. Meski telah menitip jerigen lebih awal, namun ia belum juga mendapat jatah. Sedangkan warga yang baru antri mendapat jatah lebih awal.
“Sudah dua hari jerigen kita ada antri malah orang yang yanda antri sodapa lebe dulu, kita lia banyak orang so baku ofor itu jerigen (pada pemilik pangkalan) padahal dorang baru datang” ujar salah seorang ibu yang tak mau di publish namanya dengan nada kesal.
Lebih lanjut Ferry mengusulkan agar antrian ini difasilitasi aparat terkait dengan menggunakan nomor antrian “pake nomor yang di stempel agar tidak kacau” ujar Ferry. (jrp)