
Bitung, BeritaManado.com – Kabar dugaan mark up biaya perjalanan dinas anggota DPRD Kota Bitung menyeruak.
Beredar kabar jika dalam melakukan perjalanan dinas, 30 anggota DPRD Kota Bitung kerap melakukan praktek culas untuk mencari tambahan dengan mark up biaya perjalanan dinas.
Dari penelusuran, salah satu item biaya perjalanan dinas, yakni biaya penginapan jadi lahan bagi para anggota DPRD untuk mendapatkan tambahan.
Praktek mark up biaya penginapan ini sudah lama dilakoni para anggota DPRD dengan cara mencari harga kamar jauh dibawah harga yang telah ditentukan.
Mengacu ke Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 3 tahun 2020 tentang Perjalanan Dinas bagi Pimpinan dan Anggota DPRD, biaya penginapan pimpinan DPRD mulai dari Rp1.400.000 – Rp5.000.000/hari dan anggota DPRD mulai dari Rp1.290.000 – Rp2.750.000/hari.
Namun kenyataanya dalam melakukan perjalanan dinas, anggota DPRD mencari harga kamar jauh dibawah harga yang telah ditentukan oleh Perwako. Yakni, harga kamar Rp500.000 -Rp750.000/hari tapi tetap dibayar mengikuti Perwako yakni Rp1.000.000 – Rp2.000.000/hari dengan modal struk mark up.
Tidak hanya itu, ada praktek 2 in 1 juga dilakoni anggota DPRD untuk mendapatkan pembayaran full biaya penginapan. 2 ini 1 sendiri adalah dua anggota DPRD sepakat hanya membuka satu kemar tapi tetap menagih dua kamar ke Sekretariat DPRD Kota Bitung.
Dugaan mark up biaya penginapan tidak ditampik oleh sejumlah staf di DPRD Kota Bitung. Para staf mengaku praktek itu bukanlah hal yang baru tapi sudah berlangsung sekian tahun, bahkan sampai saat ini
“Itu permainan lama dan masih berlangsung hingga kini,” kata sejumlah staf yang identitasnya dirahasiakan.
Para staf sendiri mengaku tidak habis pikir dengan praktek yang dilakoni para anggota DPRD mencari tambahan, padahal dalam melakukan perjalanan dinas sudah ada uang harian, uang representasi, biaya transportasi serta biaya penginapan.
“Padahal tanpa mark up biaya penginapan, sekali melakukan perjalanan dinas mereka bisa membawa pulang uang puluhan juta lebih,” katanya.
Plt Sekretaris DPRD Kota Bitung, Rudy Theno saat dikonfirmasi terkait dugaan mark up biaya penginapan anggota DPRD beberapa waktu lalu, terlihat kaget.
Rudy mengaku baru mengetahui informasi itu dan ia berjanji akan mengecek apakah betul ada praktek itu di DPRD Kota Bitung.
“Saya tidak tahu, tapi nanti saya akan cek ke staf. Tapi setahu saya, praktek itu sulit dilakukan diera sekarang ini. Kalaupun ada, saya rasa itu oknum dan itu tindakan konyol,” kata Rudy.
(abinenobm)