Bitung – Proses pemilihan Kepala Lingkungan (Pala) dan Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari menjadi alot dan panas.
Pasalnya menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Tanjung Merah, Herry Mamontoh, salah satu anggota DPRD Kota Bitung inisial AW ikut campur dan melakukan intervensi serta memprovokasi warga.
“Dia (AW, red), bukan warga Tanjung Merah tapi ikut campur proses penentuan Pala dan RT yang mengarah ke provokasi warga,” kata Herry, Senin (10/04/2017).
Tindakan AW itu kata dia, bisa berujung memicu keributan antar warga karena terus menginterfensi dan menghasut.
“Saya sudah tegur agar tak ikut campur tapi malah ditantang untuk berkelahi. Jadi saya nilai dia sangat arogan dan sok mengatur roda pemerintahan di tingkat Pala dan RT,” katanya.
Sementara itu, AW membantah jika dirinya berniat mengacaukan proses pemilihan Pala dan RT di Tanjung Merah apalagi memicu keributan.
Kader Partai Nasdem ini berkilah hanya menginginkan agar proses penetapan Pala dan RT mengikuti aturan yakni orang yang berdomisili di lingkungan satu seharusnya jadi Pala dilingkungan itu, bukannya orang dilingkungan tiga jadi Pala di lingkungan yang lain.
Ditambah lagi kata dia, masalah penetapan Pala dan RT adalah wewenang pemerintah bukan LPM atau pribadi.
“Jadi dia itu siapa sampai ikut campur penetapan Pala dan RT,” kata AW.(abinenobm)
Bitung – Proses pemilihan Kepala Lingkungan (Pala) dan Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari menjadi alot dan panas.
Pasalnya menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Tanjung Merah, Herry Mamontoh, salah satu anggota DPRD Kota Bitung inisial AW ikut campur dan melakukan intervensi serta memprovokasi warga.
“Dia (AW, red), bukan warga Tanjung Merah tapi ikut campur proses penentuan Pala dan RT yang mengarah ke provokasi warga,” kata Herry, Senin (10/04/2017).
Tindakan AW itu kata dia, bisa berujung memicu keributan antar warga karena terus menginterfensi dan menghasut.
“Saya sudah tegur agar tak ikut campur tapi malah ditantang untuk berkelahi. Jadi saya nilai dia sangat arogan dan sok mengatur roda pemerintahan di tingkat Pala dan RT,” katanya.
Sementara itu, AW membantah jika dirinya berniat mengacaukan proses pemilihan Pala dan RT di Tanjung Merah apalagi memicu keributan.
Kader Partai Nasdem ini berkilah hanya menginginkan agar proses penetapan Pala dan RT mengikuti aturan yakni orang yang berdomisili di lingkungan satu seharusnya jadi Pala dilingkungan itu, bukannya orang dilingkungan tiga jadi Pala di lingkungan yang lain.
Ditambah lagi kata dia, masalah penetapan Pala dan RT adalah wewenang pemerintah bukan LPM atau pribadi.
“Jadi dia itu siapa sampai ikut campur penetapan Pala dan RT,” kata AW.(abinenobm)