TOMOHON – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Tomohon memasuki tahapan finalisasi. Ironisnya, dari informasi yang dirangkum menyebutkan pembahasan yang melibatkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tomohon dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dilakukan di salah satu hotel mewah yang terletak di kawasan Tateli, Kabupaten Minahasa.
Spontan saja hal ini menimbulkan reaksi dari sejumlah elemen warga masyarakat di Kota Tomohon yang pada umumnya mengaku kecewa sebab terkesan ditutup-tutupi.
“Ada indikasi apa ini sehingga finalisasi pembahasan APBD-P harus dilakukan di hotel mewah. Ini artinya pemerintah dan DPRD tak peka dengan kondisi saat ini. Sama saja dengan menghambur-hamburkan uang rakyat,” ungkap Ketua LSM Forum Masyarakat Kota Tomohon (Format), Josis Ngantung kepada sejumlah wartawan.
Dikatakannya, komitmen pemerintah dan DPRD untuk melakukan penghematan anggaran dengan adanya hal seperti ini layak untuk dipertanyakannya. “Lagian juga kan di Tomohon ada begitu banyak gedung yang layak untuk dijadikan lokasi pembahasan. Kenapa harus sampai ke luar daerah. Jangan-jangan ada mafia anggaran. Ini patut dicurigai,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Dany Tular. Menurut Tular, harusnya pemerintah dan DPRD lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi saat ini di tengah masyarakat.
“Justru terkesan tindakan pemborosan dan menghambur-hamburkan uang rakyat. Masih ada banyak masalah yang belum mampu diselesaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, APBD-P Tomohon kemungkinan besar akan ditetapkan Jumat 14 Oktober 2011 hari ini setelah DPRD bersama pihak eksekutif menyelesaikan seluruh tahapannya.
“Penetapan APBD-P direncanakan Jumat 14 Oktober 2011 setelah Banggar dan TAPD menyelesaikan pembahasannya pada Kamis 13 Oktober 2011 malam,” jelas Ketua DPRD Kota Tomohon Andy Raymond Sengkey.(tr)