Bukit Kasih Kanonang
Manado – Klaim pemerintah pusat bahwa sektor pariwisata paling siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tampaknya tidak berlaku di Sulawesi Utara.
Pasalnya, hingga saat ini masih banyak objek wisata di Sulawesi Utara terutama objek-objek wisata milik pemerintah dalam kondisi tidak terurus sehingga tidak layak dijual.
“Yang didepan mata saja seperti Tugu Perang Dunia II di GMIM Sentrum dan gedung bersejarah Minahasa Raad tak layak dijual. Juga Bukit Kasih Kanonang minim perhatian, bahkan permasalahan sampah dan kerusakan terumbu karang di Bunaken belum teratasi,” ujar anggota DPRD Sulut, Jems Tuuk, Senin (11/1/2016).
Lanjut Tuuk, perlu kerjakeras pemerintah dan masyarakat membuat sektor pariwisata dapat bersaing. Komitmen kuat melakukan pembenahan dan rehabilitasi objek-objel wisata mutlak diperlukan.
“Jika selama ini dikatakan pariwisata adalah sektor unggulan itu hanya lips service. Namun secara khusus saya memberi apresiasi kepada pihak swasta yang jauh lebih baik mengurus objek-objek wisata ketimbang pemerintah. Bukit Doa Tomohon dan Danau Linow bukti pihak swasta lebih konsen mengurus objek-objek wisata,” jelas Tuuk. (jerrypalohoon)