Bitung – Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri mengaku bangga dengan pahlawan nasional Filipina, José Protacio Rizal Mercado y Alonso Realonda atau dikenal dengan nama Jose Rizal.
Menurut Wawali, walaupun masih diusia yang sangat muda, Jose Rizal telah rela memberikan dan mengorbankan hidupnya untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat Filipina.
“Dan mampu membakar semangat kaum muda di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia juga di Kota Bitung,” kata Wawali ketika menghadiri acara Peringatan Hari Gugurnya Jose Rizal ke-120 tahun, Jumat (30/12/2016) di Monumen Jose Rizal di Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir.
Wawali mengatakan, Pemkot memberikan apreiasi yang tinggi kepada pahlawan Jose Rizal dengan didirikannya monumen sebagai pemberi inspirasi kepada kaum muda di Kota Bitung.
“Kami berharap dengan rutinnya peringatan gugurnnya Jose Rizal akan semakin mempererat persahabatan antara rakyat Indonesia dengan rakyat Filipina lebih khususnya rakyat Kota Bitung, tentunya dengan menghormati hak-hak dan kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang dan aturan yang berlaku,” katanya.
Ia juga mengatakan, karya tulis Jose Rizal dengan menggunakan banyak bahasa, tentunya menjadi hal cepat dipahami oleh banyak orang.
Karena hal itu mampu menginspirasi semua yang hidup di era merdeka ini untuk mampu memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan warga lewat potensi yang dimiliki.
Jose Rizal sendiri lahir diCalamba Provinsi Laguna Filipina, 19 Juni 1861 dan meninggal di Rizal ParkManila Filipina, 30 Desember 1896 pada umur 35 tahun.
Dia adalah tokoh bangsa Filipina, diberikan bermacam-macam gelar seperti “Kebanggaan Ras Melayu,” “Tokoh Besar Malaya,” “Tokoh Utama Filipino,” “Mesias Revolusi,” “Pahlawan Universal,” “Mesias Penebusan.”
Hari peringatan kematian José Rizal adalah 30 Desember dan merupakan hari libur di Filipina.
Ia adalah seorang yang berbakat, selain dari menjadi seorang dokter, ia juga seorang arsitek, seniman, pendidik, ekonom, etnolog,ahli pertanian, sejarahwan, jurnalis, pemusik, mitologiwa, internasionalis, naturalis, doktermata, sosiolog,pematung, penyair, penulis drama dan novelis.
Jose Rizal juga menguasai 22 bahasa, diantaranya, Tagalog, Cebuano, Melayu, Tionghoa,Arab, Ibrani, Inggris, Jepang, Spanyol, Catalan, Italia, Portugis, Latin, Perancis,Jerman, Yunani, Rusia, Sanskerta dan dialek-dialek Filipina yang lain.
Sebagai seorang patriot tertinggi bagi bangsa Filipina, hari kematiannya pada30 Desember kini diperingati sebagai hari libur di Filipina, yang disebut hari Rizal.(abinenobm)