Bantuan tanggap bencana BPBD Pemkot Bitung (foto beritamanado)
Bitung – Pemkot Bitung diingatkan agar betul-betul melakukan pendataan di lapangan masyarakat yang menjadi korban bencana banjir dan longsor. Tidak hanya berdasarkan tafsiran atau kira-kira, tapi benar-benar sesuai kenyataan dilapangan tanpa ditambah-tambah atau dikurangi.
“Kami harap jajaran Pemkot betul-betul melakukan pendataan korban bencana secara benar, jangan hanya dikira-kira yang ujung-ujungan data sengaja dimark up atau digelembungkan untuk tujuan tertentu,” kata salah satu tokoh pemuda Kecamatan Girian, Neldy Kalangie, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Kalangie, mark up data bencana untuk tujuan tertentu kerap kali dilakukan pemerintah dan itu sudah banyak terjadi di sejumlah daerah. Dan ia mengaku mulai mengendus indikasi adanya mark up data korban bencana di Kota Bitung karena hingga kini Pemkot belum merilis data resmi selain hanya mengira-ngira.
“Saya rasa tak perlu waktu lama untuk melakukan pendataan, karena Pemkot dapat memanfaatkan Kepala Lingkungan, RT, lurah dan camat dalam mendapatkan data korban bencana. Dana saya rasa itu cukup sehari data riil sudah ada,” katanya.
Kader PDI-Perjungan Kota Bitung ini mengajak masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan terhadap data-data bencana dengan cara mencocokkan data pemerintah dengan data dilapangan. Dan jika ada keganjilan, Kalangie meminta masyarakat tak segan untuk melaporkan ke penegak hukum karena tindakan itu melanggar hukum.(abinenobm)