Pimpinan Bawaslu Sulut Johny Suak bersama akademisi Tommy Sumakul serta pimpinan Koran Sindo Arthur Mailangkay dan Cahaya Sumirat (Foto BeritaManado.Com)
Manado – Eksodus warga patut diwaspadai menjelang dan saat penyelenggaraan Pilkada 9 Desember 2015.
Eksodus berpotensi besar terjadi dari daerah kabupaten/kota yang tidak menggelar Pilkada ke kabupaten/kota yang menggelar Pilkada.
Hal tersebut terungkap pada forum Focus Group Discussion (FGD) Bawaslu Sulut dengan Media Massa pada Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan topik: Pengawasan Pemutahiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pilkada 2015, di kantor Harian Sindo, Ringroad, Kamis (9/7/2015) sore.
“Eksodus warga ini patut diwaspadai. Selain penyelenggara seperti Bawaslu peran pers juga sangat dibutuhkan. Ingat, Pilkada kali ini unggul satu suara saja langsung menang sehingga segala cara pasti dilakukan kandidat terutama petahana”, tutur Tommy Sumakul, akademisi yang diundang Bawaslu Sulut.
Sementara Pimpinan Bawaslu Sulut Johny Suak mengatakan, praktik politik uang masih menjadi andalan utama kandidat untuk meraup suara. Diakuinya tidak ada perangkat hukum yang bisa menjerat pelaku politik uang.
“Tidak ada hukumannya, tidak ada undang-undangnya. Mungkin skenario parpol. Kami membentuk relawan pengawal pemilu. Satu-satunya cara bagi pelaku money politik adalah sanksi moral. Silahkan pers memberitakan sekaligus mengingatkan masyarakat tidak memilih pelaku money politik”, tukas Suak. (jerrypalohoon)