Manado, BeritaManado.com — Peringatan potensi terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara oleh BMKG membuat para nelayan tidak melaut.
Menurut Maikel Agumanis, nelayan yang tinggal di pesisir pantai Malalayang Dua lingkungan 1, sejak 14 April 2021 sudah mewaspadai peringatan tersebut.
“Saya tidak berani ambil resiko, kalaupun turun melaut hanya didekat dan sebentar saja sambil waspada,” kata Maikel Agumanis kepada BeritaManado.com, Jumat (16/4/2021).
Dikatakan, untuk keselamatan dia dan teman-teman selalu memantau pemberitahuan cuaca dari BMKG.
“Jika ada peringatan cuaca ekstrim, tidak turun melaut dan perahu saya parkir,” ujarnya.
Maikel yang memiliki segudang pengalaman melaut mengakui cuaca saat ini sudah tidak menentu lagi.
“Kalau dulu kita tahunya angin barat itu datang di bulan Desember atau Januari, tapi sekarang kapan saja bisa terjadi,” ungkapnya.
Maikel pun berharap agar cuaca ekstrim saat ini segera berakhir.
“Supaya kita bisa normal lagi melakukan aktifitas sebagai nelayan,” ungkapnya.
Gubernur Sulawesi Utara pada 14 April 2021 telah mengeluarkan surat himbauan kesiapsiagaan menghadapi potensi bibit Siklon Tropis 94w.
Sementara BMKG juga telah mengeluarkan prakiraan gelombang tinggi 7 hari ke depan berlaku 16-22 April 2021.
(BennyManoppo)