Tondano, BeritaManado.com — Waruga yang merupakan makam para leluhur orang Minahasa yang harus dihargai keberadaannya dan dilestarikan. Namun yang terjadi di beberapa tempat justeru tidak demikian.
Sebagaimana yang terjadi di kawasan wisata Benteng Moraya ada pengunjung yang naik di atas badan waruga, sehingga memunculkan kesan bahwa yang bersangkutan sedang menginjaknya.
Yang disayangkan dari kejadian ini yaitu ada oknum ASN yang diduga dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa menyiarkan secara langsung di media sosial, Minggu (2/9/2018) kemarin.
Hal tersebut mengundang reaksi dari Persatuan Wartawan Minahasa (PersMin) yang diketuai oleh Kelly Korengkeng yang mengatakan bahwa tidak seharusnya kejadian tersebut dipublikasikan di media sosial.
“Apa yang dilakukan oknum ASN Disbudpar Minahasa itu menurut saya tidak semestinya, karena waruga yang ada di kawasan Benteng Moraya bukanlah benda untuk dinaiki orang dan dijadikan seperti sesuatu yang tidak berharga,” kata Korengkeng.
Ditambahkannya, DPRD Minahasa perlu mempertanyakan hal tersebut dan jika perlu langsung kepada Kadis Budpar untuk memberikan penjelasan sekaligus klarifikasi.
Dihubungi wartawan, oknum yang melakukan siaran langsung di medsos menyatakan bahwa benar demikian adanya, namun orang yang berada diatas waruga tidak kenalinya karena waktu sudah hampir malam.
“Atas kejadian ini, saya sampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Minahasa atas kelalaian. Saya juga berharap hal menjadi pelajaran berharga bagi semua orang, sehingga tidak terulang kembali,” kata oknum ASN tersebut.
(Frangki Wullur)