Minut – Menarik yang di ungkapkan, Habednejo Durimalang, mantan sekretaris Desa Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara (Minut), sebelum pulau tersebut di bagi menjadi 3 desa yakni Nain Induk, Nain Satu dan Nain Tampi Besar.
Durimalang yang mengaku telah mengakhiri jabatannya setelah 20 tahun memerintah sebagai sekretaris tersebut, mengatakan bahwa, pemerintah Minut saat ini bagai kacang lupa akan kulitnya. Menurutnya, ketika tahun pencalonan bupati dan wakil bupati, para calon sering mengunjungi dan menunjukan perhatian mereka dengan memberikan bantuan sosial.
“Saat pencalonan terjadi, calon-calon datang mengoibar janji politiknya dan menyerahkan bantuan yang katanya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakait Pulau Nain. Tapi sekarang, setelah menjabat, tidak ada lagi kepedulian yang di tunjukan kepada kami warga kepulauan,” ketusnya.
Durimalang pun berharap, pemerintah Kabupaten Minut agar lebih proaktif memberikan perhatian terhadap masyarakat Pulau Nain. Karena sebagai bukti dukungan warga Nain, pasangan Sompie Sinjal dan Yulisa Baramuli, keduanya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Minut.
“Biasa di katakan, warga Pulau Nain merupakan penetu kemenangan Bupati dan Wakil Bupati saat ini. Jadi, kami berharap pemerintah dapat menunjukan kepedulaiannya terhadap kami warga kepulauan. Banyak hal yang perlu mendapatkan perhatian seperti sarana prasaran kesehatan dan pendidikan. Di Pulau Nain masih sangat membutuhkan pembangunan WC umum, tenaga pengajar dan kesehatan,” pungkas Durimalang yang di benarkan sejumlah kepala lingkungan dan warga setempat.(eka)