Amurang—Kenapa ada bencana di tanah Minahasa Selatan secara khusus? Karena baik warga Minsel maupun eksekutif dan legislatif. Termasuk didalamnya yudikatif dan tokoh agama yang masih banyak melakukan hal-hal yang tidak disukai Tuhan.
Demikian kata Pdt Letkol Jeffry H Maramis, STh MTh ketika menghubungi media ini Selasa (29/1) siang tadi.
‘’Kenapa saya menyebut bahwa warga Minsel baik eksekutif maupun legislatif dan yudikatif harus bertobat. Pasalnya, yang tinggal di tanah Toar Lumimuut jelas harus memiliki akses dengan Tuhan. Supaya, Tuhan selalu memberkati daerah ini,’’ ujar Maramis.
Lanjut Maramis, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita. Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
‘’Penggalan bait lagu milik Ebit G Ade ini jelas diteruskan kepada kita semua (warga, eksekutif, legislatif, yudikatif sampai tokoh agama dan masyarakat Minsel). Makanya, tanah longsor, banjir dan lain sebagainya harus kita introspeksi bersama-sama. Banyak pohon ditebang dan tidak bertanggungjawab. Seharusnya, setelah ditebang tanam ulang dengan pohon baru,’’ tegas lelaki yang bertugas di Mabes TNI ini.
Menariknya lagi, banyak jalan yang dikerjakan kontraktor di Minsel hanya asal-asalan. Karena, semuanya dengan alasan cari keuntungan. Saluran air tidak diperhatikan, gunung seharusnya ditata dengan baik. Parahnya adalah kondisi jalan yang harus kita utamakan.
‘’Disini banyak galian C (ilegal). Khusus DAS Ranoyapo, Pentu dan Ranowangko banyak terdapat galian C. Termasuk, amarah Tuhan untuk tanah Minsel lantaran birokrasi berbelit-belit. PNS jadi pemborong, anggota DPRD nyambi proyek. Mengerikan memang, karena semuanya hanya untuk uang. Dimana hati nurani wakil rakyat,’’ tanya Maramis.
Sementara itu, apa yang dikatakan Ketua Komisi III Drs Roby Sangkoy, MPd. Bahwa, rakyat (petani, red) jangan tergantung hanya pada kopra. Usahakan tanam pohon yang bisa menghasilkan uang. Lahan yang kosong tanam jagung. Ada sawah, tanam gabah/padi dan buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya.
‘’Supaya kita tidak iko mata, idong bagoyang. Begitu tamang. Ok, lanjutkan karyamu. Tuhan Yesus Memberkati . I YAYAT U SANTI. Dirgahayu MINSEL ke-10, Minggu, 27 Januari 2013,’’ pungkas Maramis.