Manado — Perayaan Cap Go Meh di Manado tidak hanya dirayakan oleh umat Tri Dharma dan warga keturunan Tionghoa saja, tapi juga seluruh warga Manado yang terdiri dari agama dan
Atraksi para Tang Shin menjadi hal yang paling ditunggu, bahkan warga rela berdesak-desakan dan menunggu lama demi bisa menyaksikan arak-arakan Cap Go Meh.
Menariknya, Cap Go Meh pun menjadi tontonan pilihan para turis baik mancanegara maupun domestik yang sedang berada di Manado.
Kepada BeritaManado.com, salah satu warga keturunan Tionghoa yang juga merupakan kerabat dekat salah satu pekerja di Klenteng Ban Hin Kiong, Sien Wani mengatakan, Cap Go Meh dari dulu kala memiliki daya tarik yang membuat siapa saja mau datang menyaksikannya meski hanya sekali seumur hidup.
“Meski hanya sekali, warga Manado kebanyakan tetap harus menyaksikan Cap Go Meh. Ini pun bisa menjadi agenda pariwisata sebenarnya karena daya tarik yang dimiliki. Apalagi sekarang banyak turis Cina yang ke Manado. Cocok apabila mereka melihat langsung kebudayaannya masih dipelihara dengan baik di Manado,” ujar Sien.
Sebagai masyarakat Manado, Sien pun berharap, Cap Go Meh dengan sejarahnya yang panjang tetap dijaga keberadaannya oleh pemerintah sebagai salah satu daya tarik pariwisata.
“Ini menunjukkan Manado kota yang toleran karena beragam budaya, suku dan agama dapat berbaur dalam kebersamaan,” tambahnya.
(srisurya)