Airmadidi-Sudah bertahun-tahun warga di Kecamatan Kema belum dapat menikmati fasilitas air bersih yang murah.
Bagaimana tidak, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi, warga di Kema masih bergantung pembelian air galon yang dijual Rp2000 per 25 liter.
Artinya, dalam satu bulan setiap keluarga yang terdiri dari suami, istri dan dua anak membutuhkan sedikitnya 3200 liter air bersih, wajib membeli sekitar 128 galon air atau merogoh kocek sebesar Rp256 ribu per bulan.
“Jumlah ini untuk pemakaian terbatas. Belum ditambah dengan mencuci kendaraan,” ujar Julkifli Suma, warga Desa Kema III, Senin (18/7/2016).
Lanjut Julkifli, masyarakat Kecamatan Kema menaruh harapan yang besar terhadap kepemimpinan Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Wabup Ir Joppi Lengkong yang diyakini mampu membawa perubahan besar di Minahasa Utara.
Sementara itu, hingga saat ini Pemkab Minut tengah gencar membangun bor air bersih di wilayah pesisir pantai yaitu Kecamatan Likupang dan Wori.
Bupati Panambunan mengatakan, pembangunan dan ketersediaan fasilitas umum terlebih masalah air bersih akan dilakukan secara merata hingga ke desa-desa yang kesulitan mendapat air bersih.
“Saya minta masyarakat untuk bersabar. Satu per satu kita penahi sampai semua kebutuhan bisa terpenuhi,” kata bupati.(findamuhtar)