
MINAHASA – Perkembangan industri pengolahan hasil kelapa yang cukup pesat saat ini, ternyata tidak membuat masyarakat harus melupakan cara-cara pengolahan tradisional. Buktinya warga desa Kali kecamatan Pineleng kabupaten Minahasa saat ini sedang merencanakan acara budaya berupa lomba “cukur kelapa masal” . Rencana itu terus dimatangkan panitia, dimana tadi malam dirumah kediaman Sem Makaluase warga desa Kali itu, telah disepakati pelaksanaannya awal September 2009 dengan melibatkan sedikitnya 5000 orang pencukur kelapa tradisional yang nantinya akan masuk dalam catatan record dunia.
Menurut Sem Makalause panitia penyelenggara, kegiatan ini dalam rangka menggali kembali budaya masyarakat tentang cara membuat minyak goreng tradisonal, nantinya kata Makaluase warga akan terbiasa kembali mengelola minyak goreng sendiri seperti yang dilakukan pada masa-masa lampau.
“ Ini kan sangat bermanfaat bagi perbaikan ekonomi dan kesejahteraan warga, dimana warga bisa berhemat dengan mengurangi ketergantungan mereka terhadap minyak goreng hasil industri yang harganya terus menaik” tegas Sem.
Lebih lanjut dikatakannya cara membuat minyak goreng (minyak kelapa) itu kan tidak terlalu sulit, setiap keluarga bisa membuatnya sendiri , karena itu dengan lomba ini di harapakan ada motivasi di warga, apalagi potensi kelapa di desa mereka cukup menunjang.
Lomba cukur kelapa kemungkinan akan dipublikasikan secara luas, dimana panitia akan meminta bantuan para wartawan lokal maupun nasional untuk meliput kegiatan tersebut. Menurut Sem sejumlah tokoh budaya Sulawesi Utara sudah memberikan dukungan atas rencana itu.