Bitung—Ratusan warga Kota Bitung yang bersimpati atas tindakan penganiayaan yang dialami PTK alias Pus (14) warga kompleks Kusu-kusu Kelurahan Bitung Barat 1 Kecamatan Maesa berkumpul di depan Kantor Polsek Bitung Tengah, Senin (16/7). Kedatangan para warga yang didominasi para ibu rumah tangga ini bertujuan untuk memberikan simpati dan keprihatinan terhadap apa yang dialami Pur yang dianiaya hingga ditelanjangi empat wanita dewasa di lapangan Inkuasco Kelurahan Bitung Barat II, Kamis (12/7) lalu.
“Apa yang dilakukan para tersangka sangat tidak manusiawi, dan kami prihatin dengan tindakan para pelaku. Makanya kami kesini untuk memastikan apakah para pelaku telah ditangkap,” kata salah satu ibu rumah tanggal.
Ia sendiri mengaku tidak menyangka aksi keji tersebut bisa terjadi di Kota Bitung. Apalagi yang menjadi korban adalah anak belasan yang harus dianiaya hingga ditelanjangi di depan umum oleh para pelaku. “Kami minta hukum seberat-beratnya terhadap para pelaku karena jelas ini akan berimbas pada masa depan Pus. Apalagi adengan penganiayaan tersebut direkam dan kini videonya telah menyebar,” katanya dengan nada kesal.
Lain lagi dengan seorang ibu yang mengaku merupakan tetangga korban di Kusu-kusu. Ibu ini bersama puluhan ibu rumah tangga lainnya berteriak meminta petugas untuk mengeluarkan para tersangka untuk dihakimi agar apa yang diperbuatnya setimpal dengan apa yang dialami Pus.
“Kami minta para pelaku keluar dan juga ditelanjangi seperti yang dilakukan terhadap Pur. Itu baru adil namanya,” teriak sejumlah ibu rumah tangga.
Tak hanya itu, malah ibu rumah tanggal lain yang mengaku geram melihat aksi para pelaku meminta agar pihak kepolisian menampar para pelaku yang kini telah mendekam dalam sel Polsek Bitung Tengah.”Pak tolong panggil Polwan dan berikan pengajaran fisik kepada para pelaku kemudian rekam baru kami puas,” katanya.
Sementara itu, jumlah warga yang berkumpul di depan Polsek Bitung Tengah terus bertambah. Bahkan ruas jalan di depan Polsek Bitung Tengah mengalami kemacetan karena warga memenuhi trotoan hingga bahi jalan.
“Kami minta agar ibu-ibu pulang ke rumah, karena saat ini kasus ini sementara kami tangani. Dan para tersangka masih kami mintai keterangan, jadi tidak perlu berkumpul seperti ini,” kata Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Alfianto.
Namun permintaan Alfianto ini tidak digubris warga dan tetap meminta para tersangka untuk dikeluarkan dan ditunjukkan kepada mereka. Melihat jumlah warga yang terus bertambah, Alfianto memutuskan untuk memindahkan para tersangka ke Polres Bitung, dengan alasan keamanan.
“Kami tidak berani menuruti permintaan para warga, karena ini aksi spontanitas yang jelas tidak dapat memberikan jaminan jika warga berbuat anarkis terhadap pelaku,” katanya.(enk)