Manado, BeritaManado.com — Ibadah natal Yesus Kristus oleh keluarga besar LSM Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut telah dilaksanakan pada Sabtu (19/12/2020) lalu di gedung GMIM Sentrum Manado.
Dilaksanakan pada saat pandemi Covid-19, situasinya pun tentu berbeda dengan tahun tahun sebelumnya.
Kali ini, ibadah natal hanya dihadiri oleh perwakilan pengurus dan jalannya ibadah pun menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Bahkan, setiap orang yang ada di dalam ruang ibadah, tidak hanya wajib menggunakan masker, tapi juga menggunakan sarung tangan plastik.
Ketua Umum Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut Jhon Pandeirot mengatakan, pihaknya tetap bersyukur karena walaupun dalam situasi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia pada 1 tahun terakhir ini tapi Tuhan Yesus masih memberikan nafas kehidupan.
“Dan anugerah berkat serta kesempatan untuk kita keluarga besar LSM Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut bertemu, bertatap muka, melaksanakan ibadah bersama di Rumah Tuhan untuk menutup tahun 2020 ini,” ujar Jhon.
Lanjut John, sebagaimana dalam pelaksanaan ibadah begitu memperhatikan protokol kesehatan, maka usai ibadah, di manapun berada, Jhon berharap protokol kesehatan akan terus diterapkan.
“Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang wajib kita lakukan sambil kita mengucap syukur bersama bahwa kita masih diberikan kesempatan berjumpa,” kata John.
John pun mengatakan, diakhir tahun ini, seluruh keluarga besar Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut harus terus beriman dan tetap melakukan yang terbaik sambil meyakini, semua akan berlalu.
“Satu iman kepada Yesus Kristus bahwa pandemi ini pasti akan berlalu dan kita akan mendapatkan anugerah kebahagian abadi dari Allah Bapa kita di dalam memaknai kelahiran Kristus,” pungkas John.
Sementara itu, Panglima Besar Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut Stefan Obadja Voges menyampaikan, perayaan Natal Yesus Kristus kali ini merupakan yang pertama kalinya dirayakan dengan seadanya karena pandemi Covid-19.
Perayaan Natal ini juga merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah umat kristen di tanah air, dilakukan di tengah mewabahnya penyakit.
“Kita semua dirundung ketakutan dan kecemasan, namun momentum perayaan Natal Kristus ini justru kembali membangunkan harapan umat percaya bahwa, juruselamat telah datang dalam kerendahan dan kesederhanaan untuk menebus dosa-dosa kita umat manusia, maka marilah kita bangkit dan percayalah bahwa Tuhan kita, Yesus Kristus pasti akan memberkati dan melindungi umatnya dari masa sulit ini,” tutup Stefan.
(srisurya)