Tanah retak sepanjang 50 meter di Kampung Lebo, Sangihe.
Sangihe, BeritaManado.com — Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 2 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada (3/1/2020) lalu, intensitas curah hujan masih cukup tinggi dalam sepekan terakhir ini.
Tak hanya mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah tempat di wilayah Kepulauan Sangihe namun juga membuat pergeseran tanah di daerah perbukitan yang mengancam bencana longsor susulan.
Seperti yang terjadi di Kampung Lebo Kecamatan Manganitu, Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI Sersan Satu (Sertu) Roy Sinadia, anggota Komando Rayon Militer (Koramil) 1301-04/Manganitu mendapat laporan dari masyarakat tentang terjadinya keretakan Tanah di atas Pemukiman Warga Lindongan 1 Kampung Lebo, Kecamatan Manganitu.
Setelah dicek ditemukan beberapa titik yang mengalami retak tanah yang hampir ambruk sepanjang kurang lebih 50 meter, Kamis (9/1/2020).
Segera setelah pengecekan bersama warga, Pelaksana Harian (Plh) Komandan Rayon Militer (Danramil) 1301-04/Manganitu, Pembantu Letnan Dua (Pelda) Hendrik Makahanap bersama Babinsa dan Tokoh Pemuda setempat, saudara Marsel Makambahe, mengevakuasi warga yang bermukim di sekitar daerah retakan tanah tersebut ke tempat pengungsian di Gereja GMIST Bethani Kampung Lebo yang lebih aman atau ke rumah saudara mereka yang kondisinya relatif jauh dari lokasi tersebut.
”Saya langsung perintahkan Babinsa bersama aparat terkait untuk melakukan proses evakuasi warga, mengingat kondisi tanah sangat labil dan cukup berbahaya, sementara kami evakuasi ke tempat aman dulu hingga nanti ada perintah selanjutnya. Dari pantauan kami sedikitnya ada 5 rumah warga terancam tergerus longsor jika retakan tanah ini melebar terus,” ujar Pelda Hendrik Makahanap.
Menurut Makahanap, sebenarnya hampir semua daerah di Kampung Lebo ini daerah yang cukup berbahaya atau rentan bagi bencana longsor, jadi sementara, kami harus mengevakuasi warga dan tentu saja merelokasikan agar tidak ditempat yang berbahaya.
”Untuk itulah kami berharap instansi terkait dan relawan bencana selalu siaga jika ada laporan dari masyarakat terkait bencana alam baik longsor maupun banjir,” pungkasnya.
(Erick Sahabat)