Manado, BeritaManado.com – Fakta mengejutkan diungkap Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Sulut, AKBP Deden Supriyatna terkait jumlah taksi online di Sulut.
Dalam jumpa pers, Sabtu (4/11/2017) lalu, Supriyatna mengatakan jumlah mobil baru yang masuk ke Kota Manado tahun dalam satu hari mencapai 100 unit dan satu tahun mencapai 35.000 unit.
“Pertambahan mobil tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan inilah yang kemudian menyebabkan kemacetan di sejumlah titik. Dari jumlah itu, 25 ribu diantaranya adalah taksi online,” kata Supriyatna.
Kondisi ini yang menyulut protes dari pengemudi angkutan kota (angkot) konvensional, sehingga Kementrian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan Peraturan Menteri (PM) Nomor 108 tahun 2017.
“PM ini menjadi acuan juga bagi jajarannya untuk melakukan penertiban di lapangan. Kita berharap tentu tidak ada lagi gejolak di lapangan, PM 108 ini juga menjadi pegangan bagi aparat kami di lapangan,” tegas Deden.
Dalam kegiatan sosialisasi itu, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat mengatakan, kehadiran PM 108 dasarnya adalah asas kesetaraan antara angkutan konvensional dan berbasis Informasi Teknologi (IT).
“Kita melindungi 250 ribu pengemudi angkot di seluruh Indonesia. Jangan sampai mereka tergilas oleh perkembangan teknologi,” papar Hindro.
Dia mencontohkan, asas kesetaraan antara pengemudi angkot yang memang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan itu dibanding mereka yang bekerja di bidang lain kemudian menggeluti transportasi online sebagai tambahan penghasilan.
“Ada pejabat atau yang bekerja di bidang lain. Pagi hari diantar sopirnya, siang sampai malam hari oleh sopirnya mobil itu dipakai untuk transportasi online. Kenikmatan yang diperoleh itu dengan mengambil hak sopir angkot,” papar Hindro.
Selain kesetaraan, dasar dari PM 108 itu adalah para sopir angkot didorong untuk bermigrasi menuju transportasi online.
“Jika tidak tentu akan ketinggalan. Untuk itulah perlu dibuat regulasi melalu PM 108 ini,” tegas Hindro.
Dia mengakui, proses sosialiasasi di Manado yang paling lancar dan aman. Meski baberapa waktu sebelumnya sempat diwarnai aksi unjukrasa dari sopir angkot dan maupun pengemudi transportasi online.
“Acara di Manado ini yang paling lancar dan aman,” pungkas Hindro.
(***/rds)