Manado – Pertamina tidak mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg di Sulut, sehingga terjadi gejolak di masyarakat. Lepas beragamnya alasan apapun yang dikatakan pihak pertamina.
“Apakah membantu Gorontalo, apa kapal rusak. Seharusnya pertamina membuat bufferstock bila terjadi hal-hal force majeure, katakanlah itu,” kata Asisten 2 Setdaprov Sulut, Sanny Parengkuan.
Pernyataan Parengkuan disampaikan dalam rapat koordinasi pihak Pemprov Sulut bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas, di ruang rapat WOC Kantor Gubernur Sulut, Senin (11/5/2015) siang tadi.
Dengan di salurkannya stok LPG Sulut ke Gorontalo, menurut Parengkuan itu ada yang diuntungkan, namun lebih banyak dirugikan.
“Dengan gejolak di Sulut, katakanlah Gorontalo diuntungkan, atau warung-warung di untungkan dengan menaikan harga. Seharusnya kalo ada bufferstock ini tidak sampai demikian,” jelas Parengkuan.
Diketahui sejak dua pekan terakhir terjadi kelangkaan LPG 3 kg di Sulut, masyarakat pun mendapatkan dengan susah payah juga harga yang cukup mahal. Sampai saat ini pun LPG 3 kg masih sulit ditemukan dengan harga normal. (robin)