
Manado – Setelah menyampaikan keluhannya terkait banjir yang diakibatkan pembangunan drainase dikawasan jalan Ring Road menjadi pemicunya. Decky warga Tingkulu Kecamatan Wanea menyebutkan tanah yang mereka tempati kini masih juga diganggu Agus Elektrik selaku mafia tanah. Menurutnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Manado, Ferry Siwi bersikap pasif terhadap aspirasi warga.
‘’Kami yang selalu dilanda banjir, tapi saat mengeluh ke pemerintah Kota Manado, sikap pemerintah sangat pasif. Terutama instansi terkait seperti Kadis PU Manado, sebelum tanah ada Ring Road kami tidak begini, tapi saat kami konsultasi ke Kadis PU, beliau melemparkan kesalahan ini ke BLH dan Tata Kota Manado. Makanya, warga makin kebingungan,’’ tutur Decky.
Lanjut dikatakannya dengan menyebutkan kalau Siwi pernah mengatakan pada warga Tingkulu terkait tidak diperbakinya drainase yang ada dilingkungan Tingkulu tersebut. Dari kondisi tersebut, tambah Dicky menilai DPRD Kota Manado tidak ikhlas bekerja untuk warga Manado.
‘’Kami jadi curiga dan ikut kecewa pada wakil rakyat di Manado, dimana sesuai keterangan Kadis PU Manado bahwa drainase di Tingkulu belum dapat diperbaiki karena tidak anggaran. Ironisnya, Kadis mengatakan tidak ada anggaran ini dikarenakan anggota DPRD Manado tidak mau menetapkannya dalam APBD. Jadi, sederhanya Kadis bilang DPRD tidak mau bangun drainase di Tingkulu,’’ tukas Decky menutup.

Ditempat terpisah personil komisi A DPRD Kota Manado, Markho Tampi mengatakan apa yang disampaikan Kadis merupakan suatu hal yang tidak elok dikatakan.
‘’Tidak elok dan tidak etik, sekelas Kepala Dinas mengatakan hal serupa pada masyarakat, kalau misalkan belum mau membangun drainase yah jangan jawab begitu pada masyarakat. Apalagi dewan yang dianggap menjadi penghambat atas pembangunan,’’papar Tampi dengan nada tegas.
Saat dikonfirmasi, Siwi melalui nomor Handphonenya 0811430xxx dihubungi beberapa kali tidak juga aktif. (Amas Mahmud)