Minut, BeritaManado.com – Merebaknya kabar adanya satu keluarga yang terkategori sangat miskin di Likupang Kampung Ambong, Kabupaten Minahasa Utara belum tersentuh bantuan langsung direspon oleh Komunitas Likupang Raya (KLiR).
Organisasi yang terdiri dari orang-orang Likupang dengan berbagai profesi ini segera berkunjung ke lokasi dan memberikan bantuan paket sembako kepada keluarga ini.
“Kebetulan memang kami ada program berbagi kasih dalam rangka idul fitri walaupun tidak banyak semoga paket sembako yang kami berikan bisa membantu meringankan beban keluarga ini,” ungkap Arnold Nelwan Sompie Ketua Umum Komunitas Likupang Raya (KLiR).
Arnold pun berharap masyarakat yang mengetahui ada tetangga yang miskin atau kurang mampu, sebaiknya jangan hanya foto dan posting kondisi keluarga di media sosial.
“Sebaiknya langsung memberikan bantuan walaupun tidak banyak dan terutama memberikan motivasi hidup. Apalagi jika mereka masih muda dan kuat bisa bekerja untuk memperbaiki nasib hidupnya,” ujar pengusaha yang kini bekerja dan memilih mengkarantina diri di Jakarta.
Ayu Mega Rondonuwu salah satu anggota Komunitas Likupang Raya yang membawa bantuan sembako untuk keluarga Bapak Madiro Kahimpong tersebut mengatakan jika keluarga ini mengaku belum tersentuh bantuan apapun.
Mereka menyadari kelemahan belum memiliki KTP dan Kartu Keluarga maka mereka juga tidak mau memaksakan diri untuk mendapat bantuan pemerintah.
“Terima kasih untuk Komunitas Likupang Raya yang sudah mau membantu saya dan keluarga,” ujar Madiro didampingi istrinya Natalia.
Sementara itu, Camat Likupang Timur Delby Wahiu mengungkapkan, memang kondisi pandemi Covid19 sangat terasa di Likupang karena petani dan nelayan kesulitan menjajakan hasil kerjanya.
Iapun menghimbau agar setiap kepala desa lebih memperhatikan masyarakatnya khususnya mereka yang benar-benar keluarga terkategori miskin.
“Bantuan karena COVID-19 ada banyak macam tapi memang sebagian besar bantuan diberikan kepada masyarakat yang memiliki KTP dan KK untuk mempermudah sistem pertanggungjawaban. Bahkan ada bantuan yang hanya bisa diambil oleh penduduk yang memiliki KTP dan KK. Jadi marilah kita semua saling memahami kondisi saat ini dan sebagai masyarakat jika memang ada tetangga sedang kesulitan secara manusia bisa langsung membantu apa yang bisa dibantu tidak harus menunggu bantuan pemerintah yang memang ada syaratnya karena harus dipertanggungjawabkan,” ujar Wahiu yang juga anggota Komunitas Likupang Raya alias KLiR.
Camat juga mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan atau lahan tidur untuk menanam umbi-umbian sayur-sayuran, rempah-rempah seperti rica, tomat dan lain-lain yang bermanfaat untuk ketahanan pangan keluarga ditengah-tengah pandemi COVID-19.
“Pemerintah berharap supaya masyarakat diam dirumah dan jika memang terpaksa atau mendesak baru beraktivitas di luar rumah. Nah, diam dirumah bukan berarti pasrah, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan dan yang bisa membantu ketahanan pangan keluarga,” ujar wanita enerjik ini.
(***/Finda Muhtar)