MANADO – Peringatan hari hak untuk tahu sedunia yang jatuh pada (28/9/2016) menjadi momentum Komisi Informasi Publik (KIP) untuk kembali menegaskan pentingnya keterbukaan informasi bagi masyarakat.
Apalagi menyangkut dengan penggunaan anggaran pemerintah.
Reidy Sumual Komisioner KIP Sulut menuturkan ibu rumah tanggapun berhak untuk tahu dana pemerintah tersebut.
“Di negeri kita tidak ada lagi pola sembunyi-sembunyi. Lahirnya UU KIP jadi jaminan bahwa ibu-ibu rumah tanggapun berhak tahu berapa besar anggaran dan pertanggung jawaban untuk bikin jalan setapak. Dana BOS dipakai untuk apa saja, juga Hukum Tua yang masih gunakan dana desa tanpa pertanggung jawaban secara benar,” ujarnya kepada BeritaManado.com.
Reidy Sumual bahkan mengajak masyarakat jangan lagi berdiam untuk dibodohi atau didustai dengan manipulasi anggaran.
“Transparan dong..! Kalau bersih kenapa risih..?,” kata suami tercinta jurnalis senior Amanda Komaling ini.
Tak hanya itu, dana desa pun disoroti Reidy Sumual, jangan jadi lahan korupsi baru.
“Oknum birokrat nakal jangan bermain-main di ranah korupsi kecil hingga gratifikasi jual pengaruh,” tuturnya, sembari menambahkan tiga poin ini menjadi hal penting ditingkat lokal akibat tidak adanya transparansi anggaran.
Karenanya menurut Reidy Sumual, momentum hari Hak Untuk Tahu, mengingatkan dunia internasional soal keterbukaan informasi publik menjadi suatu langkah untuk mencegah korupsi.
“Kita terlena dengan kabar korupsi besar yang ditangkap KPK. Tetapi justru disekitar kita banyak lahan korupsi baru, yang buat kita masih tutup mata, ketakutan bahkan anggap tabu untuk dibuka,” (MichaelTumiwang)