
Manado, BeritaManado.com – Setelah kasus kekerasan dan pelecehan yang melibatkan oknum driver transportasi online dan penumpang viral beberapa waktu lalu, Wadah Asosiasi Online Indonesia (WAOI) mengambil sikap.
WAOI yang menjadi wadah bagi komunitas-komunitas driver online ini menginstruksikan para anggotanya untuk membuat deklarasi tolak tindak kekerasan, baik terhadap driver maupun penumpang.
Deklarasi tersebut digaungkan oleh masing-masing komunitas yang ada di bawah WAOI, direkam dalam bentuk video lalu disebarkan ke berbagai platform media sosial.
Ketua umum WAOI Edwin Langkay mengatakan, dengan dibuatnya video tersebut maka menandakan jika WAOI tidak menutup diri terharap kasus kekerasan berupa pelecehan yang sempat viral, meski dilakukan oleh oknum, tapi setidaknya nama profesi jadi terbawa-bawa.
“Karena biar bagaimanapun, kasus kasus seperti itu sangat berdampak bagi para driver, ditandai dengan turunnya pendapatan dari masa covid-19, sampai pada dampak dari kasus lalu,” ujar Edwin.
Salah satu komunitas yang membuat video penolakan terhadap kekerasan tersebut yaitu Wonder Woman WAOI yang didalamnya beranggotakan para driver perempuan.
Sikap dari WAOI yang tegas dalam menolak segala bentuk kekerasan tersebut menjadi momen kemerdekaan masa kini bagi para driver perempuan yang tergabung dalam WWW.
Ketua WWW Merry Wuisang mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh driver perempuan selama melaksanakan aktivitas memang sangat besar karena lokasi penjemputan dan pengantaran yang tergantung orderan penumpang.
Belum lagi risiko lainnya yang harus dihadapi seperti kondisi kendaraan dan jalan yang harus ditempuh.
“Tapi kami bersyukur karena dengan kekuatan batamang, selama ini kami para driver perempuan didukung dan bahkan dalam wadah ini saling menjaga. Kalau da pengantaran di lokasi yang jauh atau bagaimana pun itu, tinggal diinfokan ke grup dan pasti aka nada driver driver yang lokasinya ada di dekat kami. Saat ada kendala di jalan, pertolongan pun pasti akan datang sesegera mungkin. Itu sebabnya kami membuat deklarasi ini sebagai momen juga bagi kami dalam menyikapi kemerdekaan,” kata Merry.
Merry pun berharap, persahabatan yang selama ini terjalin seperti keluarga akan terus solid dan tidak akan ada lagi tindak kekerasan dalam bentuk apapun yang menimpa driver maupun penumpang.
“Kita sebarkan video yang sudah ada ini, kami buat tadi saat kopdar WWW, agar bisa sampai ke masyarakat luas dan pesan ini boleh sampai dan diterima dengan baik,” pungkas Merry.
(srisurya)