Manado – Dua kali putaran Pemilukada di Sulut tahun ini, Minahasa dan Bolmong Utara (Bolmut) menandai pola baru pada kemenangan wakil bupati dalam helatan suksesi pimpinan daerah.
Jelas ini sebuah fenomena anyar. Kemenangan yang diraih Jantje Wowiling Sajow di Minahasa atas Careig Runtu, putra Bupati Vreeke Runtu dan Depri Pontoh atas bupati terpilih sebelumnya Hamdan Datunsolang di Bolmut, menurut konsultan politik Sudirno Kaghoo adalah peralihan pola pikir pemilih ke arah yang lebih cerdas.
“Dalam praktik Pemilukada sering muncul isu ketidak-puasan terhadap hasil pembangunan dan rakyat semakin cerdas menilai kalau ini adalah tanggung jawab si papan I, bukan wakil, sebab bupati adalah eksekutor kebijakan, jadinya bupati yang bersalah,” sebut Kaghoo, dihubungi lewat telepon belum lama.
Posisi wakil bupati juga dinilainya ada keuntungan lain. Karena setahu Kaghoo, regulasi tidak membatasi papan II mencalonkan diri lebih dari 2 kali dalam pemilihan langsung kepala daerah.
“Yang terjadi di Bolmong Utara dan Minahasa dalam dua kali Pemilukada di Sulut terakhir ini juga membentuk imej bahwa yang incumbent sekarang adalah wakil bupati, bukan lagi bupati, merekalah yang menerima kepercayaan dari masyarakat khususnya pemilih,” tandasnya. (alf)