Manado – Mengamati rangkaian musyawarah daerah (musda) partai Golongan Karya yang bergulir mulai dari pemilihan ketua DPD PG Sulawesi Utara beberapa minggu lalu, didapat satu fenomena dari parpol yang sudah lama berkiprah di tanah air ini.
Fenomena yang dimaksud adalah terpilihnya para ketua DPD secara aklamasi. Di mulai dengan terpilihnya Stefanus Vreeke Runtu secara aklamasi sebagai ketua DPD. Kemudian disusul dengan terpilihnya beberapa ketua DPD ditingkat kota dan kabupaten secara aklamasi pula.
Pertarungan untuk menjadi ketua dalam satu organisasi partai politik hampir selalu diwarnai dengan persaingan yang amat ketat. Lihat saja bagaimana Aburizal Bakri yang terpilih menjadi ketua umum Golkar. Ia harus bertarung habis-habisan dengan lawan politiknya sebelum terpilih menjadi ketua umum partai Golkar. Tidak ada kata aklamasi.
Namun hal lain terjadi pada pemilihan Vreeke Runtu sebagai ketua Golkar Sulut. Seluruh peserta musyawarah mengambil langkah aklamasi memilih Vreeke. Begitu terpilih sebagai ketua Golkar Sulut, ia pun langsung “menginstruksikan” pada jajaran pengurus di tingkat kota dan kabupaten untuk mengambil jalan musyawarah dan secara aklamasi memilih ketua partai.
Keputusan ini dapat dianalisa dengan beberapa pertimbangan. Pertama, partai Golkar sedang mengkonsolidasikan diri menghadapi beberapa pemilihan kepala daerah di Sulut. Tentu saja, Golkar harus disatukan, konsolidasi agar tidak terpecah-pecah dalam kelompok-kelompok pro dan kontra.
Kedua, Vreeke sebagai ketua DPD Golkar Sulut (bisa saja) sedang menyusun kekuatan untuk maju sebagai bakal calon gubernur dari Golkar. Otomatis untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sulut dari Golkar, harus mendapat dukungan yang maksimal dari pengurus di tingkat kota dan kabupaten.
Ketiga, dalam jangka panjang Golkar sedang mempersiapkan diri untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden di tahun 2014, seperti yang disinggung oleh ketua umum Golkar.
Catatan beritamanado, Kabupaten/Kota yang telah melakukan Musda II dan keseluruhan memilih dengan aklamasi, Musda Tomohon, Bitung, Minut dan Minsel. CHRISTY MANARISIP.