Ratahan – Personil DPRD Minahasa Tenggara (Mitra) Vocke Ompi mengatakan, agenda DPRD Mitra melalui Pansus LKPJ dan Pansus Lambang Daerah bersama Pemkab Mitra ke Bali, adalah murni untuk studi banding.
Hal ini dikatakan Ompi menjawab tudingan miring yang disampaikan pemerhati Mitra, Vidy Ngantung. Dijelaskannya, dipilihnya Bali sebagai daerah tujuan untuk studi banding DPRD Mitra khususnya bagi Pansus lambang daerah, karena antara Bali dan Mitra memiliki kesamaan baik dari segi kewilayahan, kultur, budaya serta nilai-nilai kedaerahan lainnya.
“Intinya sebagai daerah yang maju dan berkembang menjadi tujuan wisata dunia, Bali merupakan daerah dengan nilai-nilai budaya yang begitu kental, serta mampu mempertahankan ciri khas kedaerahannya. Inilah dasar bagi kita (DPRD Mitra, red) untuk melakukan studi, sebagai referensi untuk kemudian kita merumuskan dan menghasilkan lambang daerah yang nantinya akan menjadi jadi diri Mitra kedepan, bahkan untuk seterusnya,” terang Ompi.
Karena itu lanjut Ompi, Bali yang sangat dikenal dengan jati diri kedaerahan yang begitu kuat. Lewat pembahasan lambang daerah yang sementara dilakukan DPRD, nantinya akan semakin memperkokoh nilai-nilai budaya serta kultur kedaerahan yang nantinya termuat dalam lambang daerah yang nantinya akan ditetapkan.
“Kita ingin agar lambang daerah Mitra yang nantinya ditetapkan, akan diterima oleh semua pihak. Sehingga lambang daerah ini menjadi paten, dan tidak akan berubah-rubah dikemudian harinya. Artinya kita ingin mengasilkan lambang daerah yang menandakan jati diri kedaerahan, tanpa meninggalkan nilai-nilai nasionalis,” paparnya sembari menambahkan, bahwa apa yang katakan Vidy Ngantung adalah tidak benar. (ruladsandag)