Minut, BeritaManado.com – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) direncanakan akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Gerakan Nasional Bumi Revolusi Mental pada 27-29 Oktober 2021.
Revolusi mental merupakan Gerakan untuk mengubah cara pandang, cara piker, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia, yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, berlandaskan Pancasila.
Tujuannya yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, modern, Makmur, sejahtera, dan bermartabat.
Agenda tersebut didukung generasi muda Minahasa Utara, Vikran Tuahuns.
Kepada BeritaManado.com, Vikram menyebutkan terpilihnya Minut adalah sebuah kebanggaan dan penghargaan yang diberikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
“Dengan adanya kegiatan ini tentu kami sangat mendukung dan akan membantu pemerintah. Marena ini salah satu kegiatan nasional pertama kalinya di Minahasa Utara,” ujar Vikram, Kamis (24/6/2021).
Lanjut Vikram, dipilihnya Minut adalah langkah yang tepat, mengingat Bumi Tonsea ini adalah kabupaten dengan toleransi tinggi di Provinsi Sulawesi Utara.
Menurutnya, gerakan revolusi mental sangat penting terutama bagi refleksi generasi muda dan syarat sebagai bangsa yang maju dalam menghadapi berbagai tantangan.
Indonesia masih membutuhkan revolusi mental, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, hingga ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Karena itu, kata Vikram, revolusi mental harus jadi bagian kehidupan generasi muda Indonesia, terlebih dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Di sisi lain, Vikram mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara pemerintah Kabupaten Minut yang dipimpin Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung, bersama pemerintah provinsi dan pusat.
“Usia gerakan nasional revolusi mental tidak boleh terbatas pada umur jabatan sebuah pemerintahan, tetapi harus dilaksanakan terus menerus. Revolusi mental harus dilaksanakan mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar. Revolusi mental harus menjadi refleks generasi muda,” tutup Vikram
(Finda Muhtar)