MANADO – Komisi X DPR RI melalui ketua Komisi Utut Adianto merasa prihatin terhadap prestasi olahraga Sulawesi Utara (Sulut) yang beberapa tahun terakhir kurang berbicara banyak di tingkat nasional apalagi di tingkat internasional. Minimnya anggaran, kondisi sarana dan prasarana olahraga di Sulut serta kurangnya perhatian pemerintah disinyalir mengakibatkan minimnya prestasi olah raga di Sulut.
Komisi X dalam kunjungannya ke Dinas Pemuda dan Olahraha Rabu (2/11), meminta Pemerintah Propinsi Sulut untuk mengembalikan prestasi olahraga daerah ini yang dianggapnya daerah ini adalah gudangnya para atlet nasional dan internasional. Demikian disampaikan Adianto saat berdialog dengan para pengurus cabang olahraga daerah beserta organisasi kepemudaan di Sulut.
Adianto mengatakan “Komisi X menginginkan setiap Provinsi itu memiliki cabang olahraga unggulan. Saya bingung kenapa di Sulut itu catur tidak dimasukan prioritas pembinaan, padahal daerah ini banyak sekali pecatur sebut saja Almarhum Wotulu, Hendrik Poha, hanya saat ini tidak pernah didorong secara ilmiah. Jadi asal main dorong saja.”
Ia menambahkan “saya yakin disini (Sulut) gudangnya atlet di cabang olahraga lain Sulut punya Adrianus Taroreh, Ferry Moniaga generasi terdahulu di atletik ada Kristiani Nepak. Banyak sekali atlet Sulut, sekarang kemana? Artinya ada rantai terputus. Saya ingin mengingatkan kepada teman-teman di KONIDA bahwa siklus yang tidak boleh putus adalah siklus latihan, siklus bertanding dan siklus evaluasi hasil pertanding, tiga siklus ini tidak boleh putus,” ujar Adianto anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini. (jrp)