Bitung, BeritaManado.com – Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa itu disampaikan Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (Faji) Kota Bitung, Geraldi Mantiri usia menjajal Kuala (sungai, red) Girian dengan perahu karet, Sabtu (10/12/2022).
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bitung ini, ada dua hal yang kini bisa dilakukan di Kuala Girian menggunakan perahu karet.
Pertama kata dia, dengan adanya dua unit perahu karet milik FAJI Kota Bitung, maka peluang untuk menciptakan atlet-atlet arung jeram yang handal makin terbuka lebar.
“Selama ini, FAJI Kota Bitung terkendala dengan fasilitas, tapi kini tidak lagi karena sudah ada dua unit perahu karet,” kata Geraldi.
Kedua lanjut Geraldi, wisata arung jeram kini bisa direalisasikan di Kuala Girian dengan hadirnya dua unit perahu karet FAJI Kota Bitung kendati masih perlu pembenahan jalur.
“Pilihan berwisata di Kota Bitung makin lengkap. Tidak hanya wisata laut, gunung atau hutan tapi kedepannya akan ada wisata arung jeram yang tidak kalah dengan daerah lain,” katanya.
Ketiga kata dia, peluang usaha bagi masyarakat di sepanjang bantaran Kuala Girian akan terbuka jika wisata arung jeram mulai direalisasikan.
Dan yang keempat, kelestarian Kuala Girian akan terjaga karena mau tidak mau masyarakat sepanjang bantaran Kuala Girian akan ikut menjaga dan tidak lagi menjadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
“Masih ada banyak dampak lain yang bisa kita rasakan dengan hadirnya fasilitas FAJI Kota Bitung dan ini akan menjadi ajang pembinaan generasi muda untuk berkegiatan positif,” katanya.
Sementara itu, Geraldi melakukan pengarungan Kuala Girian bersama sejumlah pengurus FAJI Kota Bitung serta atlet arung jeram Kota Bitung diantaranya Ferdy Epang Pangalila, Yefta Tololiu serta Divan Awondatu.
Kula Girian sendiri pernah menjadi sarana wisata tubing sebelum pademi COVID-19 serta area konservasi komunitas Sekolah Sungai Kota Bitung.
(abinenobm)