Manado – Pertubuhan mini market saat ini makin menjamur di seluruh wilayah di Kota Manado. Dengan begitu, hal ini dipandang akan berdampak buruk pada peningkatan usaha kecil dan menengah yang dikelola masyarakat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Syarifudin Saafa, personil DPRD Kota Manado. Kepada Beritamanado.com, dikatakannya bahwa mini market akan mengancam perekonomian usaha masyarakat Kota Manado.
“Saya ingin mengkritisi Pemkot Manado terkait pemberian ijin mendirikan mini market. Perlu diketahui, dengan adanya usaha mini market, akan mematikan pertubuhan usaha dari warung-warung milik warga. Bayangkan saja, 1 mini market akan mematikan 15 warung. Kalau ada 10 mini market, akan ada 150 warung gulung tikar,” ujar Saafa.
Politisi PKS ini menyarankan agar, Wali Kota Manado Vicky Lumentut meninjau kembali soal tata kelola pengembangan perekonomian di Kota Manado. Agar tidak mematikan usaha warung milik masyarakat kecil dan menengah.
“Saya mengerti sistem ekonomi yang diterakpan saat ini oleh pemerintah. Bagaikan bubur panas yang harus dimakan dari pinggir. Jadi, pusat ekonomi atau perbelanjaan dibangun dipinggiran kota. Padahal langkah itu akan mematikan warung. Saran saya adalah, Wali Kota meninjau kembali hal tersebut. Atau, jangan-jangan Wali Kota sendiri tidak tahu akan hal itu. Bagian ekonomi harus dievaluasi,” tegasnya.
Ditambahkannya, bila kedepannya Alat Kelengkapan Dewan (AKD) telah terbentuk, maka pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap seluruh pelaku usaha mini market, dalam rangka memeriksa ijin usahanya tersebut.
“Setiap mengeluarkan perijinan, harus melalui kajian. Karena tidak gampang mengeluarkan ijin. Bila AKD sudah terbentuk, kami akan memanggil semua pelaku usaha mini market ini. Jangan sampai, perijinan dikeluarkan tanpa ada kajian. Saya sangat sedih jika masyarakat harus menjadi korban,” ungkapnya. (leriandokambey)